Oleh: Ahmad Sastra
Di suatu negeri, parapara garong berkeliaran
Mencuri harapan, merampas mimpi tanpa ampun
Dengan tangan kasar dan mata serakah
Mereka merampok masa depan, menanamkan luka yang dalam
Di lorong gelap dan jalanan berdebu
Kebenaran dicuri, keadilan dibungkam
Mereka bukanlah pencuri biasa
Namun, pencuri yang berpakaian sutra, berdasi, dan berkuasa
Negeri parapara garong, di mana hukum hanya kata
Yang kuat menindas yang lemah tanpa rasa
Janji manis hanya tersisa angin lalu
Sementara rakyat kecil terjebak dalam kerisauan yang pilu
Berkali-kali mereka berjanji berubah
Namun garong-garong itu tetap memegang kuasa
Mereka mengalirkan air mata dengan jari-jari kotor
Menyiram tanah yang sudah lama kering oleh janji palsu
Di negeri ini, suara rakyat seakan hampa
Ditekuk dan diputarbalikkan di ruang gelap
Namun semangat tak akan padam
Meskipun kita hidup di bawah bayang-bayang para garong
Negeri parapara garong
Makin gelap
Makin gulita
Hancur lebur
(Ahmad Sastra, Kota Hujan, 03/03/25 : 17.39 WIB)