INSPIRASI 20 TAHUN PERJUANGAN RASULULLAH MENUJU INDONESIA BERSYARIAH KAFFAH



 

Oleh : Ahmad Sastra

 

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (QS AlAhzab : 21)

 

Rasulullah Muhammad SAW adalah sosok yang tidak hanya dikenang sebagai seorang pemimpin spiritual, tetapi juga sebagai pejuang Islam yang gigih dalam menyebarkan agama Allah. Perjuangan beliau dalam menegakkan Islam sangat luar biasa, baik dalam aspek individu, keluarga, masyarakat dan negara.

 

Pada awalnya, Rasulullah SAW mulai menyampaikan wahyu Allah di Mekkah, meskipun mendapat banyak rintangan dan tantangan dari kaum Quraisy. Beliau menghadapi penghinaan, cacian, dan tekanan fisik yang keras, bahkan keluarganya sendiri, seperti Abu Lahab, menentangnya. Namun, dengan kesabaran dan keteguhan iman, Rasulullah SAW terus menyebarkan ajaran Islam meskipun dengan risiko yang sangat besar. Di Mekah ada beberapa individu yang kemudian masuk Islam.

 

Setelah mengalami penindasan yang semakin berat di Mekkah, Rasulullah SAW bersama para pengikutnya melakukan hijrah ke Madinah pada tahun 622 M. Peristiwa ini merupakan titik balik besar dalam sejarah Islam, karena di Madinah, beliau tidak hanya menjadi pemimpin agama, tetapi juga pemimpin negara. Hijrah merupakan strategi yang sangat penting dalam membangun kekuatan umat Islam. Madinah inilah, Islam mencapai kesempurnaan penerapan, dari individu hingga negara Islam Madinah.

 

Salah satu pertempuran besar yang dihadapi oleh Rasulullah SAW adalah Perang Badar pada tahun 624 M. Pada waktu itu, pasukan Muslim yang jumlahnya jauh lebih sedikit berhasil mengalahkan pasukan Quraisy yang jauh lebih besar. Kemenangan ini menjadi simbol kekuatan dan keimanan umat Islam dalam menghadapi musuh yang lebih kuat, dan juga merupakan kemenangan penting dalam memperkuat kedudukan Islam di Jazirah Arab.

 

Perang Uhud terjadi pada tahun 625 M, di mana pasukan Muslim mengalami kekalahan meskipun mereka sempat memenangkan pertempuran awal. Meskipun pasukan Muslim kalah dalam pertempuran ini, Rasulullah SAW menunjukkan ketabahan dan kebijaksanaan dalam menghadapi situasi tersebut. Beliau juga mengingatkan umat Islam untuk selalu menjaga kedisiplinan dan tidak melanggar perintah yang telah diberikan, seperti yang terjadi dengan pasukan pemanah yang meninggalkan posisi mereka di bukit.

 

Perang Khandaq (atau Perang Parit) terjadi pada tahun 627 M, di mana pasukan Muslim di Madinah harus menghadapi koalisi besar yang terdiri dari pasukan Quraisy dan beberapa suku Arab lainnya. Dengan bantuan dari para sahabat, Rasulullah SAW memerintahkan penggalian parit sebagai pertahanan kota Madinah. Dalam pertempuran ini, Rasulullah SAW menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa, serta kemampuan strategi militer yang cerdas. Akhirnya, koalisi musuh gagal mengepung Madinah dan pasukan Islam tetap bertahan.

 

Perjanjian Hudaibiyah yang ditandatangani pada tahun 628 M antara Rasulullah SAW dan kaum Quraisy adalah sebuah langkah diplomasi yang sangat penting. Meskipun tampak seperti sebuah perjanjian yang menguntungkan pihak Quraisy, Rasulullah SAW dapat memanfaatkan waktu yang diberikan dalam perjanjian untuk memperluas penyebaran Islam. Dalam beberapa tahun setelah perjanjian ini, banyak suku Arab yang masuk Islam, yang mempercepat kemajuan agama Islam di Jazirah Arab.

 

Pada tahun 630 M, setelah mengalami beberapa ketegangan dan pelanggaran terhadap perjanjian Hudaibiyah, Rasulullah SAW memimpin pasukan Islam untuk menaklukkan Mekkah. Tanpa perlawanan besar, Rasulullah SAW berhasil merebut kembali kota Mekkah dan membersihkan Ka'bah dari berhala-berhala. Penaklukan Mekkah menandakan kemenangan besar bagi Islam dan Rasulullah SAW, serta simbol kemenangan moral bagi umat Islam yang telah lama tertindas.

 

Rasulullah SAW juga berjuang untuk menjaga persatuan umat Islam. Setelah menaklukkan Mekkah, beliau berusaha membangun hubungan yang lebih baik dengan para sahabat dan masyarakat yang beragam, baik yang beragama Islam maupun yang tidak. Beliau menekankan pentingnya persaudaraan dan kerja sama dalam membangun masyarakat yang adil dan makmur.

 

Selain perjuangan fisik, Rasulullah SAW juga berjuang untuk menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual dalam diri umat Islam. Beliau mengajarkan tentang keadilan, kasih sayang, kebenaran, dan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama manusia, serta dengan Allah SWT. Ajaran-ajaran ini masih menjadi pedoman hidup bagi umat Islam di seluruh dunia hingga saat ini.

 

Perjalanan perjuangan Rasulullah SAW selama 20 tahun dapat dibagi menjadi beberapa periode. Pertama, Periode Mekah (610-622 M), Rasulullah SAW menerima wahyu pertama dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril pada tahun 610 M. Rasulullah SAW mulai berdakwah kepada keluarga dan sahabat-sahabatnya. Rasulullah SAW dan pengikutnya mengalami tekanan dan penyiksaan dari orang-orang Mekah.

 

Kedua, Periode Hijrah (622 M). Rasulullah SAW dan pengikutnya melakukan hijrah (migrasi) dari Mekah ke Madinah. Rasulullah SAW membangun komunitas Muslim di Madinah dan memulai proses pembangunan negara Islam.

 

Ketiga, Periode Madinah (622-632 M). Rasulullah SAW memimpin komunitas Muslim di Madinah dan memperluas wilayah kekuasaan Islam. Rasulullah SAW menghadapi beberapa peperangan melawan orang-orang Mekah dan lain-lain. Rasulullah SAW juga membangun sistem pemerintahan, ekonomi, dan sosial di Madinah.

 

Keempat, Periode Penaklukan (630-632 M). Rasulullah SAW memimpin pasukan Muslim dalam penaklukan kota Mekah dan lain-lain. Rasulullah SAW juga memperluas wilayah kekuasaan Islam ke seluruh Jazirah Arab.

 

Kelima, Periode Wafat (632 M). Rasulullah SAW wafat pada tahun 632 M di Madinah. Abu Bakar, salah satu sahabat Rasulullah SAW, menjadi khalifah pertama Islam.

 

Dalam 20 tahun perjalanan perjuangan Rasulullah SAW, beliau telah berhasil membangun komunitas Muslim yang kuat dan solid. Membangun sistem pemerintahan, ekonomi, dan sosial yang adil dan sejahtera. Memperluas wilayah kekuasaan Islam ke seluruh Jazirah Arab. Meninggalkan warisan yang sangat berharga bagi umat Islam, yakni Islam, ulama dan khilafah.

 

Inspirasi perjuangan Rasulullah SAW dalam menegakkan Islam dapat dijadikan landasan bagi umat Islam di Indonesia dalam mewujudkan cita-cita negara yang berdasarkan syariah Islam secara kaffah (total). Konsep "syariah kaffah" dalam konteks Indonesia mengacu pada penerapan ajaran Islam secara menyeluruh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, meliputi aspek politik, ekonomi, sosial, dan budaya, sesuai dengan prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

 

Perjuangan Rasulullah SAW dalam menegakkan Islam memberikan banyak inspirasi bagi umat Islam di Indonesia dalam mewujudkan cita-cita negara yang bersyariah kaffah. Prinsip-prinsip yang beliau ajarkan—seperti keadilan, persatuan, pendidikan, musyawarah, dan kesejahteraan umat—merupakan landasan yang sangat relevan untuk diterapkan dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

 

Dengan mengikuti teladan Rasulullah SAW, umat Islam di Indonesia dapat berupaya membangun negara yang berdasarkan syariah yang akan mewujudkan prinsip-prinsip keadilan, kemakmuran, dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat. Jika Rasulullah telah menginspirasi menegakkan Daulah Madinah Al Munawwarah, maka umat Islam harus berjuang menegakkan daulah khilafah, sebagai konsekuansi meneladari Rasulullah SAW.

 

(Ahmad Sastra, Kota Hujan, 27 Ramadhan 1446 H – 27 Maret 2025 M : 12.46 WIB) 

__________________________________________ Website : https://www.ahmadsastra.com Twitter : https://twitter.com/@ahmadsastra1 Facebook : https://facebook.com/sastraahmad FansPage: https://facebook.com/ahmadsastra76 Channel Telegram : https://t.me/ahmadsastraofficial Instagram : https://instagram.com/sastraahmad
Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.