INDONESIA GELAP GULITA DENGAN IDEOLOGI OPLOSAN SEKULERISME



 

Oleh : Ahmad Sastra

 

Sekularisme adalah ideologi oplosan karena  memisahkan agama dari kehidupan publik dan negara. Kondisi ini berarti merupakan campuran atau "oplosan" dari berbagai konsep dan nilai yang berbeda, baik yang berasal dari tradisi Barat maupun pengaruh-pengaruh lain yang notabene tidak sesuai dengan ajaran Islam.

 

Dikatakan oplosan karena sekularisme sering kali dipandang sebagai suatu ideologi yang menyatukan elemen-elemen yang berasal dari berbagai tradisi atau sistem pemikiran. Dalam konteks ini, sekularisme dianggap sebagai campuran atau "oplosan" dari nilai-nilai rasionalisme Barat, materialisme, dan liberalisme yang tidak sejalan dengan nilai Islam yang berasal dari wahyu Allah.

 

Dalam pandangan Islam, ide sekularisme yang memisahkan agama dari urusan negara dianggap sebagai sebuah ideologi yang mengaburkan tujuan spiritual atau moral yang seharusnya menjadi dasar kehidupan bernegara di negeri ini. Dalam pandangan Islam, sekularisme adalah upaya untuk menghilangkan pengaruh ideologi Islam dalam kehidupan publik, dan dengan demikian merusak keseimbangan yang ada antara iman dan praktik kehidupan sehari-hari.

 

Sekularisme, meskipun berkembang di dunia Barat, sering kali diterapkan secara paksa di negara-negara dengan mayoritas penduduk beragama seperti di Indonesia. Dalam kasus ini, penerapan sekularisme dapat dilihat sebagai "oplosan" ideologi yang tidak sesuai dengan nilai Islam.  Masyarakat muslim merasa bahwa sekularisme menyingkirkan atau mengurangi peran Islam dalam aspek-aspek penting kehidupan, seperti politik, sosial, atau budaya.

 

Sekularisme menekankan kebebasan individu, yang kadang kala dianggap sebagai kebebasan tanpa batas. Ini bisa menyebabkan pertentangan dengan nilai-nilai Islam yang menekankan kewajiban moral dan sosial terhadap Allah SWT. Dalam hal ini, sekularisme bisa dianggap sebagai ideologi yang tidak hanya mencampur adukkan berbagai nilai, tetapi juga mendorong perilaku yang tidak sejalan dengan syariah Islam.

 

Sekularisme adalah produk pemikiran Barat yang sering kali diterapkan di negara-negara non-Barat tanpa memperhitungkan konteks keagamaan negara tersebut. Negara-negara dengan tradisi agama yang kuat, seperti negara-negara muslim, sering kali merasakan dampak dari ideologi sekuler yang diterapkan di bawah pengaruh Barat.

 

Penerapan sekularisme dapat berisiko mengikis identitas keagamaan yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat muslim. Ketika sekularisme diterapkan, bisa terjadi pengabaian terhadap sistem nilai Islam yang bisa menimbulkan rasa kehilangan identitas kemuslimannya.

 

Sekularisme mengarahkan kehidupan publik dan politik untuk beroperasi berdasarkan rasionalitas dan pragmatisme, tanpa memperhitungkan dimensi spiritual. Di negara-negara dengan mayoritas penduduk muslim seperti di Indonesia, maka dengan sekulerisme akan melahirkan perilaku amoral yang menjadikan negeri ini bagai dalam kegelapan. Akan kembali bercahaya, jika negeri ini menerapkan syariah Islam secara kaffah yang merupakan cahaya dari Allah, Tuhan Pencipta manusia dan alam semesta.

 

Jelas pemisahan agama dan kehidupan bertentangan dengan pandangan Islam yang memandang agama sebagai panduan hidup dalam semua aspek kehidupan, baik itu pribadi, sosial, ekonomi, maupun politik. Inilah yang sesungguhnya yang menjadikan suatu negara dalam kondisi gelap gulita, sebagaimana terjadi di negeri ini.

 

Sekularisme adalah ideologi Barat yang memisahkan agama dari kehidupan sehari-hari, khususnya dalam ranah politik dan pemerintahan. Dalam pandangan Islam, agama tidak hanya terkait dengan aspek spiritual tetapi juga memiliki petunjuk yang komprehensif dalam mengatur berbagai aspek kehidupan sosial dan politik.

 

Ideologi oplosan sekularisme akan menghasilkan sistem yang tidak adil, di mana kebijakan pemerintah dibuat tanpa mempertimbangkan syariah Islam yang merupakan cahaya ilahi. Hal ini dapat menyebabkan ketimpangan sosial dan masalah moral dalam masyarakat. Masyarakat yang amoral adalah kegelapan dan kerusakan.

 

Salah satu kritiknya adalah bahwa sekularisme memberi ruang bagi kebebasan yang tidak terbatas, yang dapat menyebabkan penyalahgunaan kebebasan individu. Hal ini akan menciptakan situasi di mana hukum Allah mengatur moralitas dan etika diabaikan, yang pada gilirannya bisa mengarah pada kerusakan sosial atau kegelapan sosial.

 

Sekularisme dapat menyebabkan krisis identitas bagi umat Islam, khususnya dalam masyarakat yang semakin global dan pluralistik. Ketika nilai-nilai agama dipinggirkan, individu mungkin merasa kehilangan arah dalam kehidupan, dan hal ini menimbulkan kebingungan dalam menentukan identitas mereka. Kehilangan identitas kemusliman adalah kondisi kegelapan yang akan mengantarkan kepada kesesatan.

 

Sekularisme sebagai bagian dari dampak negatif modernitas yang terlalu mengedepankan rasionalitas dan kemajuan teknologi tanpa mempertimbangkan dimensi syariah Islam. Hal ini menyebabkan terjadinya alienasi atau keterasingan dalam kehidupan manusia, karena mereka hanya melihat kehidupan dari sudut pandang material dan pragmatis yang merupakan awal dari sebuah kehancuran kehidupan manusia. Karena itu wajar, kalau di negeri ini sangat marak dan makin marak hedonimes masyarakat dan para pejabatnya hingga merampok dan korupsi triliunan rupiah hanya untuk gaya hidup hedon.

 

Sementara Allah menegaskan dalam Surah Al-Hadid (57:20) : "Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanya permainan dan senda gurau, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu, serta saling berlomba dalam kekayaan dan anak-anak. Seperti hujan yang tanam-tanamannya menyenankan para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning, kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada azab yang keras dan ampunan serta rahmat dari Allah. Dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu."

 

Sekularisme menyebabkan negara lebih mengutamakan kebijakan ekonomi dan politik yang berbasis pada rasionalitas teknis dan pragmatis, tanpa mempertimbangkan dimensi spiritualitas Islam. Hal ini bisa mengarah pada kebijakan yang lebih berpihak kepada kepentingan segelintir elit, sementara kelompok masyarakat yang lebih lemah atau kurang beruntung bisa terabaikan. Ketimpangan sosial pun bisa semakin tajam, menciptakan kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin.

 

Dengan mengurangi peran agama dalam kehidupan sosial-politik, sekularisme dapat membuat pemerintah lebih fokus pada pencapaian material dan ekonomi semata, daripada berusaha mewujudkan kesejahteraan yang lebih holistik, yang meliputi kesejahteraan spiritual, emosional, dan sosial.

 

Negara sekuler bisa kehilangan perhatian terhadap pentingnya kesejahteraan mental dan spiritual warganya, yang juga merupakan bagian penting dari pembangunan bangsa. Inilah juga yang menyebabkan negeri ini terjebak dalam kegelapan. Sebab sekulerisme adalah biangnya kerusakan di semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegera.

 

Dalam konteks sekularisme, di mana agama lebih dipisahkan dari kehidupan negara, sering kali nilai-nilai materi, konsumsi, dan kemajuan teknologi lebih diutamakan daripada nilai-nilai spiritual atau moral. Hal ini dapat memperburuk orientasi masyarakat yang semakin materialistis. Materialisme adalah bagian dari kegelapan itu sendiri. Sampai kapan Indonesia akan terus tenggelam dalam kegelapan sekulerisme ini ?.

 

Padahal segala kegelapan dan kerusakan telah dikabarkan Allah dalam Al Qur’an : "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan manusia, agar Allah merasakan kepada mereka sebagian akibat dari perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS Ar Rum : 41)

 

Itulah mengapa dalam Surah Al-A'raf (7:56), Allah sangat melarang manusia berbuat kerusakan di muka bumi: "Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah (Allah) memperbaikinya. Dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan harapan. Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik."

 

(Ahmad Sastra, Kota Hujan, 05/03/25 : 05.42 WIB)

 

 


__________________________________________ Website : https://www.ahmadsastra.com Twitter : https://twitter.com/@ahmadsastra1 Facebook : https://facebook.com/sastraahmad FansPage: https://facebook.com/ahmadsastra76 Channel Telegram : https://t.me/ahmadsastraofficial Instagram : https://instagram.com/sastraahmad
Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.