Oleh : Ahmad
Sastra
MUI mengkritik
rencana Donald Trump untuk memindahkan warga Gaza ke Indonesia. Jika Gaza
kosong, maka Tel Aviv akan mewujudkan Israel. Wakil Ketua Umum Majelis Ulama
Indonesia (MUI) Anwar Abbas angkat bicara ihwal rencana
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk merelokasi warga Gaza,
Palestina, ke Indonesia. Dia menyebut ada hal kurang baik di balik ide
kemanusiaan Trump itu.
Anwar menduga
Trump ingin melemahkan kekuatan Hamas dan kelompok perlawanan lain di
Palestina. Sebab, berkurangnya penduduk Gaza membuat kelompok-kelompok
perlawanan di Gaza kesulitan merekrut anggota. Dengan demikian, AS dan Israel
bisa mengendalikan kelompok perlawanan yang ada di Palestina. Selain itu, Anwar
menilai AS dan Israel juga tidak akan mengembalikan warga Gaza ke Palestina
usai direlokasi. Dia menilai keberadaan warga Gaza menjadi ancaman bagi AS dan
Israel.
"Dengan
kosongnya daerah Gaza, maka Israel akan semakin bersemangat mewujudkan negara
Israel Raya yang mereka idam-idamkan karena wilayah negara Palestina sudah bisa
mereka kuasai," ujarnya.
Tak sampai di
situ, Anwar meminta pemerintah Indonesia agar menolak rencana Trump yang mau
merelokasi warga Gaza ke Indonesia. "Karena di balik topeng kemanusiaan
yang dia (Trump) pergunakan, ada rencana buruk yang tidak bisa kita terima,
yaitu memperkuat dan memperluas negara Israel serta mengorbankan kemerdekaan
dan kepentingan rakyat Palestina," tuturnya. (tempo.co)
Satu hal yang sudah pasti adalah bahwa
Israel adalah penjajah, dibantu oleh Amerika. Berbagai kebiadaban telah mereka pertontonkan
di depan masyarakat dunia. Di dukung oleh negara penjajah Amerika, yahudi
semakin membabi buta melakukan genosida atas bangsa Palestina, khususnya
anak-anak dan kaum perempuan.
Logika paling sederhana untuk penjajah
adalah diusir dari bumi palestina. Mengusir penjajah adalah dengan perang,
jihad fi sabilillah. Tidak ada solusi yang lebih baik dan lebih tepat, selain
jiha fi sabilillah. Jihad harus dimulai dari persatuan umat Islam dan
negeri-negeri muslim seluruh dunia. Jihad harus dikomandoi pemimpin tertinggi
negeri-negeri muslim yang bersatu. Usul relokasi warga Gaza ke Indonesia adalah
gagasan gila. Mestinya yang dilakukan adalah mengusir penjajah israel dari
tanah palestina.
Sikap yang benar didasarkan dari
pemahaman dan persepsi yang benar atas fakta. Karena itu sikap umat Islam atas
konflik palestina bisa salah jika persepsinya salah. Persepsi yang benar atas
konflik Palestina Israel adalah bahwa bumi Palestina adalah milik kaum Muslimin,
bukan milik entitas yahudi. Di sanalah Masjidil Aqsa, masjid Mulia Qiblat
pertama Umat Islam berada.
Namun, Sejak Perisai Umat hilang
dihancur leburkan dimana umat Islam sejatinya adalah satu tubuh menjadi
terpecah belah, lantas Yahudi berusaha menguasainya dengan cara
nista, 78 persen tanah Palestina dicaplok Otoritas Zionisme Yahudi pada
1948 dan disusul pendudukan Yerusalem dan wilayah Palestina lain pada 1967.
Umat Islam Palestina pun kian menderita dengan Penjajahan yang tiada henti
mereka alami hingga kini.
Dengan demikian, Klaim kaum Yahudi
dibantu Barat yang selalu menyatakan bahwa apa yang mereka lakukan selama ini
terhadap bangsa Arab, khususnya penduduk Palestina, sebagai ’self defense’
(membela diri) adalah kebohongan. Nyatanya setiap hari mereka melakukan
penggusuran, pengusiran dan pembunuhan terhadap rakyat Palestina. Termasuk
membunuhi wanita, lansia dan anak-anak.
Klaim mereka sebagai penduduk asli
tanah Palestina dan pemilik tanah yang dijanjikan Tuhan juga dusta besar. Pernyataan
itu sesungguhnya adalah kedustaan yang dikarang oleh pendiri negara yahudi,
theodor herzl. Hakikatnya mereka adalah agresor keji. Tak ada satu pun ayat
dalam kitab suci terdahulu, apalagi dalam al-Quran, yang menyatakan Palestina
sebagai tanah yang dijanjikan Tuhan untuk mereka.
Kaum Zionis Yahudi mendapatkan tanah
Palestina lewat bantuan Inggris dan Prancis melalui Perjanjian Sykes-Picot.
Kedua negara tersebut mendukung pembentukan negara yahudi di tanah Palestina.
Kedua negara ini bersekongkol untuk menyembelih Khilafah Utsmaniyah. Mereka lalu
menjadikan tanah air kaum muslim, termasuk tanah Palestina, sebagai harta
rampasan mereka.
Karena itu usaha paling penting bagi
umat Islam di seluruh dunia adalah membebaskan Palestina dari penjajahan Israel.
Sebab Islam adalah agama anti penjajahan. Islam adalah agama yang membebaskan
manusia dari keterjajahan dalam berbagai bentuknya.
Bagi seorang
muslim, persoalan Palestina bukanlah persoalan sekedar persoalan kemanusiaan,
kolonialisme dan kezaliman, namun lebih dari itu adalah persoalan agama, yakni
persoalan aqidah, syariah dan politik Islam. Umat Islam wajib melek politik
Islam dalam melihat krisis palestina, bukan sekedar dari sisi solidaritas
kemanusiaan.
Dikatakan
sebagai persoalan aqidah karena Masjidil Aqsa (Palestina) adalah tanah suci
ketiga bagi kaum Muslimin. “Nabi pernah bersabda, tidak ada perjalanan yang
sengaja ke masjid kecuali ke Masjidil Haram, masjidku (Masjid Nabawi, red) dan
Masjidil Aqsa. Jadi tanah Palestina juga tanah yang diberkati.Dikatakan sebagai
persoalan syariah Islam, karena ajaran Islam sangat mengharamkan berbagai
bentuk penjahahan, ketidakadilan, kezaliman dan kemungkaran.
Baitul Maqdis di
Palestina di mana Gaza berada di dalamnya adalah negeri tujuan Isra yang
diberkahi Allah adalah pertanda bahwa Palestina adalah bagian dari wilayah
kekuasaan Islam pada masa yang akan datang. Tampilnya Rasulullah sebagai imam
para Nabi menegaskan bahwa masa depan adalah milik Islam dibawah kepemimpinan
Rasulullah SAW. Batas negara Islam yang didirikan Rasulullah melawati Baitul
Maqdis Palestina dan seluruh warisan agama-agama terdahulu berada di pundak
Rasulullah SAW.
Sementara di satu
sisi, Allah berfirman bahwa kaum Yahudi tidak akan pernah rela kepada kaum muslimin
: Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu
mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah
petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan
mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi
pelindung dan penolong bagimu. (QS Al Baqarah : 120)
Itulah mengapa
hingga hari ini, Palestina terus dikuasai dan dijajah oleh entitas Yahudi.
Berbagai bentuk kezoliman mereka lakukan kepada muslim di Gaza atas dukungan
penuh Amerika. Tindakan genosida yang telah berlangsung selama hampir tujuh
bulan telah menyebabkan kematian ribuan anak-anak dan perempuan serta kerusakan
infrastrukur yang luas.
Ada beberapa
keburukan dan kejahatan zionis yahudi, Pertama, hobbinya mengkhianati
perjanjian : "Patutkah (mereka mengingkar ayat-ayat Allah) dan setiap kali
mereka mengikat janji, segolongan mereka melemparkan janji tersebut? Bahkan sebagian
besar dari mereka tidak beriman." (TQS al-Baqarah [2]: 100).
Di masa Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam, mereka mengkhianati Piagam Madinah untuk tidak
saling menyerang. Mereka malah bersekutu dengan kaum musyrik Quraisy pada
Perang Ahzab. Mereka berusaha menusuk kaum Muslim dari belakang. Pada masa
kini, Yahudi zionis terbukti berkali-kali menyatakan gencatan senjata di
Palestina. Namun, berkali-kali pula mereka melanggar perjanjian tersebut.
Hal ini
terbukti saat kabinet Israel menyetujui kesepakatan
gencatan senjata dan pembebasan sandera di Jalur Gaza dengan kelompok Hamas,
pada Sabtu, 18 Januari 2025. Namun, pesawat tempur Israel masih gencar
melakukan serangan walau kesepakatan gencatan sudah senjata disetujui.
Tim medis di Gaza mengatakan serangan
udara Israel pada Sabtu dini hari, 18 Januari 2025, menewaskan lima orang di
sebuah tenda di daerah Mawasi di sebelah barat Khan Younis di selatan Gaza.
Dengan demikian, jumlah warga Palestina yang tewas akibat pemboman Israel
menjadi 119 orang sejak kesepakatan diumumkan pada Rabu lalu. (Tempo.co)
Kedua, membunuh
para nabi : "Sungguh Kami telah mengambil perjanjian dari Bani Israil.
Kami pun telah mengutus para rasul kepada mereka. Namun, setiap datang seorang
rasul kepada mereka dengan membawa apa yang tidak diingini oleh hawa nafsu
mereka, maka sebagian dari rasul-rasul itu mereka dustakan, dan sebagian
lainnya mereka bunuh." (TQS al-Maidah [5]: 70).
Di antara
utusan Allah yang mereka bunuh adalah Nabi Zakaria as. dan Nabi Yahya as.
Adapun Nabi Isa as. diselamatkan oleh Allah dari upaya pembunuhan oleh kaum
Bani Israil. Allah subhanahu wa ta'ala juga menyelamatkan Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam dari sejumlah upaya pembunuhan yang
dilakukan orang-orang Yahudi, yang dilakukan Amar bin Jahsiy.
Ketiga, kaum
yahudi adalah bangsa yang paling keras permusuhan dan kebenciannya terhadap
Islam dan kaum muslim : "Tidak akan pernah ridha kepada kamu (Muhammad)
kaum Yahudi dan Nasrani sampai kamu mengikuti agama mereka." (TQS
al-Baqarah [2]: 120). "Sungguh kamu akan mendapati manusia yang paling
keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah kaum Yahudi dan
orang-orang musyrik." (TQS al-Maidah [5]: 82).
(Ahmad Sastra,
Kota Hujan, 24/01/25 : 22.42 WIB)