Oleh : Ahmad Sastra
Kaum kafir tak akan pernah bisa menghancurkan umat yang meyakini bahwa kematian bukanlah akhir dari kehidupan. Kereta dakwah dan perjuangan Islam akan terus melaju menghancurkan setiap penghalang dan akan berhenti di stasiun kemenangan. Sebab syahid di medan jihad bukanlah kematian, melainkan kehidupan. Karena itu, satu syahid, maka akan lahir seribu mujahid baru. Ruhul jihad telah mendarah daging pada diri muslim Palestina.
Muslim Palestina paham betul akan kebenaran firman Allah : Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS Ali Imran : 169-170).
Jihad di medan perang melawan kaum kafir yang menyerang kaum muslimin adalah sebuah amal yang sangat mulia dan tinggi derajatnya di hadapan Allah. "Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan Itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat dari padanya, keridhaan dan surga, mereka memperoleh didalamnya kesenangan yang kekal. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar". [At-Taubah/9: 20-22].
Ketika ada pertanyaan kepada Rasulullah dari sahabatnya : Amalan apakah yang paling utama? Beliau menjawab: "Shalat pada waktunya", lalu aku bertanya kembali: Kemudian apa lagi? Beliau mejawab: "berbakti kepada kedua orang tua", lalu aku bertanya kembali: kemudian apa? Beliau mejawab: "Jihad dijalan Allah". (HR. Muttafaq 'alaih).
Syahid di medan perang melawan kaum kafir harbi mendapatkan jaminan surga dari Allah. Hal ini sejalan dengan sabda Rasulullah : "Perumpamaan orang yang berjihad di jalan Allah – dan Allah lebih mengetahui dengan orang-orang yang berjihad di jalan-Nya- seperti perumpamaan orang yang berpuasa dan melakukan shalat malam, dan Allah menjamin bagi orang-orang yang berjihad di jalan-Nya apabila meninggal maka Dia akan memasukannya ke dalam surga, atau kembali pulang dengan selamat dengan membawa pahala atau harta rampasan perang" (HR. Muttafaq 'alaih).
Islam tidak akan pernah kehabisan pejuangnya, sebab Allah sendiri memberikan peringatan kepada kaum muslimin : ……….. dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan mereka tidak akan seperti kamu ini (QS Muhammad : 38). Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS Muhammad : 7).
Itulah mengapa setiap Nabi dan Rasul memiliki tugas utama dari Allah untuk dakwah dan agar manusia mentauhidkan Allah dan hanya menyambah kepada Allah serta mentaati seluruh perintah Allah dan menjauhi seluruh larangan Allah. Dakwah adalah ajakan menuju keimanan dan ketaqwaan. Sementara jihad adalah membela Islam dan kaum muslimin dari serangan musuh-musuh Allah. Itulah juga mengapa dakwah dan jihad tidak akan berhenti sampai hari kiamat dan juga tidak bisa dihentikan oleh siapapun.
Pemimpin Hamas pengganti Ismail Haniya , Yahya Sinwar, diklaim telah syahid dalam operasi militer Israel di Rafah, Gaza Selatan, pada Rabu (16/10/2024). Keduanya atau yang syahid pada waktu terdahulu seperti pada sahabat Rasul akan selalu menginspirasi generasi muslim lainnya sampai kapanpun untuk terus menggelorakan perjuangan agama Allah dengan mengorbankan jiwanya.
Namun demikian, syahidnya kedua pemimpin Hamas ini menyisakan pesan dan pelajaran penting bagi umat Islam. Ada semacam memoar atau refleksi yang bisa direnungkan oleh umat Islam di seluruh dunia. Pertama, betapa jelas permusuhan kaum Yahudi kepada umat Islam, sampai kapanpun. Kedua, betapa lemahnya umat Islam yang jumlahnya 2 milyar ini. Ketiga, lemahnya umat Islam karena tidak bersatu dan tidak adanya daulah Islam. Keempat, kaum muslimin tengah terjebak pada penyakit al wahn, yakni cinta dunia dan takut mati. Kelima, tercerabutnya ruhul jihad dalam jiwa mayoritas kaum muslimin karena disorientasi.
Awal mula permasalahan pendudukan atas Palestina bermula dari sejak kaun zionis ingin mewujudkan pendirian rumah nasional pada tahun 1896 dalam beku Der Judenstaat (The Jewish State) karya Dr. Theodore Hertzl. Rencana pendirian Haykal Solomon di Bayt suci, Masjidil Aqsha saat mereka melangsungkan kongres Zionisme Internasional di Bazel, Swiss pada 29-31 Agustus 1897.
Keinginan menguasai Palestina terwujud sejak David ben Gurion memproklamirkan berdirinya negara israel pada 14 Mei 1948 dan Presiden Zionisme Internasional Chaim Weizmann diangkat sebagai presiden Israel pertama. Israel sendiri adalah gelar Nabi Ya'qub artinya hamba yang sangat taat kepada Allah, bani israel adalah anak cucu keturunan ya'qub yang berjumlah 12 dari 4 istri.
Sejak itulah warga israel yang terpencar (diaspora) berbondong kembali ke tanah Palestina dengan melakukan perampasan, pengusiran dan bahkan pembunuhan atas warga Palestina. Istilah israel dilihat dari makna istilah maka tidaklah tepat disematkan kepada kaum yahudi hari ini, mereka lebih tepat disebut sebagai kaun zionis penjajah palestina. Zionis adalah musuh Allah dan RasulNya.
Setiap Nabi memiliki musuh, sebagaimana ditegaskan oleh Allah : Demikianlah (sebagaimana Kami menjadikan bagimu musuh) Kami telah menjadikan (pula) bagi setiap nabi musuh yang terdiri atas setan-setan (berupa) manusia dan jin. Sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah sebagai tipuan. Seandainya Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak akan melakukannya. Maka, tinggalkan mereka bersama apa yang mereka ada-adakan (kebohongan) (QS. Al-An'am : 112). (Setan-setan itu saling membisikkan perkataan yang indah juga) agar hati kecil orang-orang yang tidak beriman pada akhirat tertarik pada bisikan itu serta menyenanginya, dan agar mereka melakukan apa yang biasa mereka (setan-setan itu) lakukan (QS. Al An'am : 113).
Ada beberapa keburukan dan kejahatan zionis yahudi, Pertama, hobbinya mengkhianati perjanjian : "Patutkah (mereka mengingkar ayat-ayat Allah) dan setiap kali mereka mengikat janji, segolongan mereka melemparkan janji tersebut? Bahkan sebagian besar dari mereka tidak beriman." (TQS al-Baqarah [2]: 100).
Di masa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, mereka mengkhianati Piagam Madinah untuk tidak saling menyerang. Mereka malah bersekutu dengan kaum musyrik Quraisy pada Perang Ahzab. Mereka berusaha menusuk kaum Muslim dari belakang.Pada masa kini, Yahudi zionis terbukti berkali-kali menyatakan gencatan senjata di Palestina. Namun, berkali-kali pula mereka melanggar perjanjian tersebut.
Kedua, membunuh para nabi : "Sungguh Kami telah mengambil perjanjian dari Bani Israil. Kami pun telah mengutus para rasul kepada mereka. Namun, setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang tidak diingini oleh hawa nafsu mereka, maka sebagian dari rasul-rasul itu mereka dustakan, dan sebagian lainnya mereka bunuh." (TQS al-Maidah [5]: 70).
Di antara utusan Allah yang mereka bunuh adalah Nabi Zakaria as. dan Nabi Yahya as. Adapun Nabi Isa as. diselamatkan oleh Allah dari upaya pembunuhan oleh kaum Bani Israil. Allah subhanahu wa ta'ala juga menyelamatkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dari sejumlah upaya pembunuhan yang dilakukan orang-orang Yahudi, yang dilakukan Amar bin Jahsiy.
Ketiga, kaum yahudi adalah bangsa yang paling keras permusuhan dan kebenciannya terhadap Islam dan kaum muslim : "Tidak akan pernah ridha kepada kamu (Muhammad) kaum Yahudi dan Nasrani sampai kamu mengikuti agama mereka." (TQS al-Baqarah [2]: 120). "Sungguh kamu akan mendapati manusia yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah kaum Yahudi dan orang-orang musyrik." (TQS al-Maidah [5]: 82).
Kaum Yahudi menampakkan permusuhan dan kebenciannya pada masa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Begitu bencinya terhadap umat Muslim, Yahudi Bani Qainuqa' pernah melecehkan seorang Muslimah. Mereka membunuh pedagang Muslim yang membela Muslimah tersebut. Kelompok Yahudi lain, yakni Yahudi Bani Nadhir, pernah berusaha membunuh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Akhirnya, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para Sahabat memerangi dan mengusir mereka dari Madinah.
Bumi Palestina sudah ada sejak cucu Nabi Nuh bernama Kan'an, bahkan istilah gaza sudah dikenal sejak sekitar tahun 2340 SM. Data ini untuk membantah klaim soal bumi yang dijanjikan, klaim ini adalah sebuah kedustaan kaum zionis. Lantas pada tahun 1921 SM, Nabi Ibrahim berpindah dari Babilonia ke tanah Palestina sebagai kiblat kedua (masjidil aqsho) setelah ka'bah. Palestina adalah bumi yang disucikan oleh umat Islam sejak awal, bahkan sejak Yahudi belum ada di dunia.
Bumi Palestina adalah bumi yang diberkahi Allah, sebagaimana firmanNya : Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat (QS Al Isra' : 1).
Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, demi gunung Sinai, dan demi negeri (Mekah) yang aman ini (QS At Tiin : 1-3) . Palestina tidak mungkin ditundukkan zionis yahudi, sebab akan selalu dijaga oleh Allah, sebab Palestina adalah bumi para Nabi Allah.
Tiga tokoh dalam sejarah yang membela dan menjaga Palestina, pertama, Umar Bin Khattab (637 M) merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah Islam. Ia adalah khalifah kedua dalam sejarah Islam pemimpin kekhalifahan, sekaligus pahlawan perjuangan masyarakat Islam. Salah satu bentuk perjuangan dari Umar bin Khattab adalah misi pembebasan Palestina dan Yerusalem dari cengkeraman Romawi. Kala itu, Palestina berada dibawah tekanan bangsa Romawi selama ribuan tahun.
Kedua, Shalahuddin Al-Ayyubi (1187 M) penaklukan Yerusalem dengan strategi yang digunakan Umar yakni mengirim jenderal dan pasukan, menyerang gerbang kota, dan pengepungan. Usai pertempuran tersebut, Sultan Shalahuddin al-Ayyubi menawan ratusan prajurit Salib. Pimpinan mereka, Raja Latin Yerusalem Guy Lusignan dan Pangeran Antiokhia Raynald Chatillon, juga ikut ditangkap.
Ketiga, Sultan Abdul Hamid II. Sejak zaman kekhalifahan Turki Utsmani, bangsa Israel sudah berusaha tinggal di tanah Palestina. Kaum zionis itu menggunakan segala macam cara, intrik, maupun kekuatan uang dan politiknya untuk merebut tanah Palestina.
Di masa Sultan Abdul Hamid II, niat jahat kaum Yahudi itu begitu terasa. Kala itu, Palestina masih menjadi wilayah kekhalifahan Turki Utsmani. Sebagaimana dikisahkan dalam buku Catatan Harian Sultan Abdul Hamid II karya Muhammad Harb, berbagai langkah dan strategi dilancarkan oleh kaum Yahudi untuk menembus dinding Kesultanan Turki Utsmani, agar mereka dapat memasuki Palestina.
Pertama, pada 1892, sekelompok Yahudi Rusia mengajukan permohonan kepada Sultan Abdul Hamid II, untuk mendapatkan izin tinggal di Palestina. Permohonan itu dijawab Sultan dengan ucapan ''Pemerintan Utsmaniyyah memberitahukan kepada segenap kaum Yahudi yang ingin hijrah ke Turki, bahwa mereka tidak akan diizinkan menetap di Palestina''. Mendengar jawaban seperti itu kaum Yahudi terpukul berat, sehingga duta besar Amerika turut campur tangan.
Kedua, Theodor Hertzl, Bapak Yahudi Dunia sekaligus penggagas berdirinya Negara Yahudi, pada 1896 memberanikan diri menemui Sultan Abdul Hamid II sambil meminta izin mendirikan gedung di al-Quds. Permohonan itu dijawab sultan, ''Sesungguhnya Daulah Utsmani ini adalah milik rakyatnya. Mereka tidak akan menyetujui permintaan itu. Sebab itu simpanlah kekayaan kalian itu dalam kantong kalian sendiri''.
Sejarah itu berjalan secara siklikal, namun umat Islam harus melangkah secara progresif. Hal ini ditegaskan oleh Allah : Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada'. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim (QS Ali Imran : 140).
Jika demikian, maka jihad dan khilafah adalah solusi paling tepat untuk mengalahkan dan mengusir penjajah zionis israel yang dibantu oleh negara kafir Amerika. Terlalu berat jika hanya dilakukan oleh rakyat Palestina. Bukankah muslim itu bersaudara dan harus bersatu menolong agama Allah ini. Hanya khilafah yang mampu menyatukan kaum muslimin di seluruh dunia dan yang mampu menyerukan jihad.
(Ahmad Sastra, Kota Hujan, 19/10/24 : 10.35 WIB)