Oleh : Ahmad Sastra
Menarik apa yang disampaikan Prabowo saat memimpin rapat kabinet paripurna perdana yang cenderung menggunakan gaya komunikasi militer yang intruktif, lugas, dan tegas. Dalam sidang itu juga Prabowo menekankan bahwa tak ada yang kebal hukum, bahkan para menteri diberikan kewenangan jika ada pejabat yang tak taat, langsung dipecat. Termasuk menteri yang tak setuju juga dipersilahkan untuk mengundurkan diri.
Beberapa materi komunikasi prabowo menyinggung soal kabinet merah putih sebagai simbol persatuan, kebersamaan dan kebangsaan. Menekankan pentingnya persatuan, sebagai sumber kunci kemajuan suatu bangsa dan sejarah kemajuan manusis berabad-abad. Kepentingan nasional vital adalah kemerdekaan dan keutuhan NKRI. Untuk menjamin keutuhan dan kelangsungan hidup bangsa ini harus menjaga kekayaan bangsa ini dengan mengelola dengan baik dan menjaga kedaulatan bangsa sesuai dengan UUD 45.
Prabowo juga menyinggung soal empat tujuan nasional yakni pertama, melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Kedua, memajukan kesejahteraan umum. Ketiga, mencerdasakan kehidupan bangsa. Keempat, membela kemerdekaan dan perdamaian bangsa-bangsa. Karena itu Indonesia harus kuat.
Setiap kementerian berkonsolidasi masing-masing dan mengutamakan kerja sama tim. Magelang adalah sentra perjuangan bangsa ini dalam sejarah negeri ini. Pembekalan di lakukan di magelang agar ada aura heroisme dan cinta tanah air. Kabinet ada 48 menteri dengan pertimbangan karena Indonesia bangsa besar, maka kabinetnya juga besar. Yang penting bekerja secara efektif, bukan kerja sembarangan.
Indonesia memilih sistem negara demokrasi. Jangan sampai ada acara yang terlalu seremonial. Negara harus fokus kepada pembangunan ke dalam, harus berjalan efisien. Kabinet diperkuat kepala staff kepresidenan agar menjadi keseluruhan program bisa berjalan secara efektif. Jika ada masalah, segera diatasi. Birokrasi di negeri ini sangat terkenal ribet dan lambatnya. Birokrasi seringkali mempersulit urusan rakyat. Segera copot pejabat yang bikin ribet dan susah. Seluruh program harus berjalan secara signifikan, terukur dan saling sinergi.
Probowo juga menyinggung soal swasembada pangan dan 21 komoditas yang masuk peta hilirisasi hingga 2024, yakni batu bara, nikel, timah, tembaga, bauksit, besi baja, emas perak, aspal buton, minyak bumi, gas bumi, sawit, kelapa, karet, biofuel, kayu log, getah pinus, udang, perikanan, rajungan, rumput laut dan garam. Ancaman berat bangsa adalah : judi online, korupsi, dan narkoba agar segera dimitigasi semuanya.
Gaya komunikasi militer yang diperagakan Prabowo sangat berbeda dengan gaya komunikasi Jokowi. Informasi yang disampaikan Prabowo dalam format yang jelas dan terorganisir, dan mengikuti prosedur tertentu. Penggunaan kata-kata Prabowo terdengar lugas dan tidak ambigu untuk menghindari salah tafsir.
Gaya komunikasi Prabowo juga nampak mengikuti rantai komando, di mana informasi disampaikan dari atasan ke bawahan dan sebaliknya. Komunikasi cenderung menekankan langkah-langkah konkret yang perlu diambil. Dalam situasi kritis, komunikasi harus cepat dan efisien untuk mengambil keputusan yang tepat. Hal ini juga sangat berbeda (antithesa) dengan gaya komunikasi wapres yang bertolak belakang dengan gaya komunikasi Prabowo. Apakah ini akan menjadi hambatan bagi Prabowo, kita tunggu saja episode berikutnya.
Gaya komunikasi militer Prabowo memiliki beberapa konsekuensi yang signifikan bagi para menteri. Dengan struktur dan kejelasan, informasi dapat disampaikan dengan cepat, memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat di lapangan. Bahasa yang tegas dan tidak ambigu mengurangi risiko salah tafsir, yang sangat krusial dalam situasi berisiko tinggi. Hierarki dalam komunikasi menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap perintah, yang membantu menjaga disiplin dalam pemerintahan.
Terkadang, gaya komunikasi yang formal dan langsung dapat menciptakan tekanan tambahan bagi para menteri, terutama dalam situasi stres tinggi. Pendekatan yang sangat terstruktur dapat membatasi inovasi dan pemecahan masalah kreatif di luar prosedur yang ada. Dalam beberapa situasi, gaya komunikasi yang kaku dapat menghambat adaptasi terhadap perubahan yang cepat di lingkungan operasional. Gaya komunikasi yang formal bisa mempengaruhi hubungan antar anggota kabinet, terkadang menciptakan jarak emosional yang mungkin berdampak pada moral.
Namun yang lebih penting bagi rakyat adalah, apakah Prabowo bisa merealisasikan semua janji-janjinya ?.
(Ahmad Sastra, Kota Hujan, 24/10/24 : 15.25 WIB)