Oleh : Ahmad Sastra
Pernyataan calon wakil Gubernur Daerah Khusus Jakarta, Suswono tuai kritikan masyarakat di media sosial. Diketahui, Suswono menyarankan janda kaya di Jakarta agar menikahi pemuda pengangguran. Sayangnya, politikus Partai PKS itu memberi contoh Khadijah yang mau dinikahi Nabi Muhammad. (Dusway.id. Minggu 27-10-2024,07:22 WIB. Reporter: Dimas Chandra Permana|. Editor: Dimas Chandra Permana)
"Lebih baik janda kaya menikahi pemuda nganggur. Lihat Siti Khadijah dulu, menikahi siapa? Muhammad kan. Tapi dulu Muhammad belum jadi Nabi, masih usia 25 tahun," katanya sambil tertawa. Hal tersebut mengundang polemik, publik menilai Suswono telah merendahkan Rasulullah. Publik tak terima Nabi Muhammad disamakan dengan pemuda pengangguran. Padahal dalam sejarah Nabawiyah, Nabi Muhammad di umur 25 tahun adalah seorang pedagang ulung.
Diketahui kelakar Suswono dilakukan saat ia menceritakan ada seorang warga yang menanyakan program kartu janda. Pendamping Ridwan Kamil itu kemudian memastikan bahwa janda yang tergolong miskin akan mendapatkan hak tersebut. Namun Suswono membedakannya dengan janda kaya. Suswono berkelakar bahwa janda kaya sebaiknya menikahi pemuda pengangguran, lantas dia memberikan contoh pernikahan antara Khadijah dan Rasulullah. Memang seharusnya ucapan ini tidak dilakukan oleh Suswono, sebab selain tidak sesuai fakta sejarah, contoh ini juga sangat sensitive karena menyinggung Rasulullah.
Dalam sejarah, justru di usia 25 tahun itulah Rasulullah mencapai puncak kesuksesan di bidang bisnisnya. Sebagai seorang pebisnis, sepak terjang Nabi Muhammad SAW sudah mencapai puncak kesuksesan sejak usia 25 tahun. Rasulullah sekaligus mengajarkan dan membuktikan bahwa usia muda bukanlah halangan untuk bekerja dan bisa menghidupi diri sendiri. Semua pencapaian yang diraih Nabi Muhammad SAW bukan tanpa strategi bisnis. Selain bekerja keras, Rasulullah juga bekerja cerdas. Yang terpenting, tak pernah sekalipun Rasulullah tidak melibatkan Allah SWT dalam setiap hal yang dilakukan saat bekerja.(okefinance. Rani Hardjanti , Okezone · Selasa 07 Mei 2019 06:08 WIB)
Nabi Muhammad SAW menikah dengan Khadijah binti Khuwailid bin Asad pada usia 25 tahun. Beliau memberikan mahar berupa 20 ekor unta betina muda kepada istri pertamanya itu. Hal tersebut diceritakan Ibnu Hisyam dalam Kitab Sirah Nabawiyah-nya. Mahar senilai Rp 1 miliar itu diberikan Nabi sebagai bentuk penghargaan bahwa perempuan begitu mulia dan memiliki derajat yang tinggi. Saat menikahi Khadijah, Nabi Muhammad berusia 25 tahun. Sementara Siti Khadijah berusia 40 tahun.
Tak hanya memberikan unta saja, dijelaskan di dalam buku Khadijah: Cinta Abadi Kekasih Nabi karya Muhammad Abduh Yamani, Nabi Muhammad SAW juga memberikan mahar emas. Riwayat lain menyebutkan Nabi Muhammad SAW menikahi Khadijah RA dengan mahar berupa emas seberat 12,5 uqiyah. Dilansir buku Khadijah: Perempuan Teladan Sepanjang Masa (Republish) karya Ibrahim Muhammad Hasan Al-Jamal, 1 uqiyah setara 28 gram. (https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7303135/mahar-nabi-muhammad-saw-kepada-khadijah-saat-menikah)
Rasulullah bukanlah pemuda pengangguran, justru sejak kecil telah menjadi pedagang sukses berkat pengajaran yang dilakukan oleh pamannya. Ada banyak pelajaran yang bisa diambil dari kisah Rasulullah SAW. Salah satunya kegigihannya dalam berdagang sejak kecil, yang harus hidup dalam kondisi yatim piatu. Perjalanan dagang Rasulullah SAW dimulai saat beliau berada dalam asuhan pamannya Abu Thalib. Berdagang merupakan profesi kebanyakan penduduk Mekkah.
Abu Thalib adalah pedagang yang sukses dan dihormati. Dikutip dari buku Rahasia Sukses Bisnis Khadijah Sang Istri Nabi yang ditulis Khoirul Amru Harahap, Nabi Muhammad SAW pernah melakukan perjalanan dagang bersama Abu Thalib ke Syiria. Perjalanan ini dilakukan ketika beliau berusia 12 tahun. (https://news.detik.com/berita/d-5619973/belajar-dari-perjalanan-dagang-rasulullah-saw-pekerja-keras-sejak-kecil)
Sejak kecil, Rasulullah SAW terkenal rajin dan percaya diri. Beliau juga dikenal karena kejujuran dan integritasnya. Penduduk Mekkah memanggil beliau dengan sebutan ash-shiddiq (orang yang jujur) dan al-amin (orang yang terpercaya). Dijelaskan dalam buku 14 Bagaimana Rasulullah SAW Membangun Kerajaan Bisnis karya Laode M. Kamaluddin, Rasulullah SAW lebih dari tiga kali melakukan perjalanan antar negara. Hasilnya, Rasulullah SAW mengenal banyak karakter orang sejak kecil.
Setelah dewasa Nabi SAW sadar pamannya bukan orang berada dan punya keluarga besar untuk dinafkahi. Rasulullah SAW mulai berdagang sendiri di Kota Mekkah. Rasulullah SAW membina dirinya menjadi seorang pedagang profesional, yang memiliki reputasi dan integritas yang luar biasa. Beliau berhasil mengukir namanya di kalangan masyarakat bisnis pada khususnya dan kaum Quraisy pada umumnya.
Jadi memberikan contoh Rasulullah yang menikah dengan Khodijah dikaitkan dengan himbauan pernikahan janda kaya dengan pemuda pengangguran yang dizampaikan oleh Suswono adalah sebuah kesalahan fatal. Selain gagal paham atas Rasulullah, logika ini juga kurang tepat pernikahan janda kaya dengan pemuda pengangguran sebagai solusi pengangguran di Jakarta.
Dilansir oleh KOMPAS.com, bahwa menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta memperlihatkan jumlah pengangguran pada rentang usia 15 tahun ke atas mencapai angka 354.496 orang. Data tersebut dihimpun BPS hingga Agustus 2023 dan sudah diperbarui lagi pada 20 Juni 2024 di laman resmi BPS DKI Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menyebutkan, angka pengangguran pada periode Februari 2024 mencapai 327,59 ribu orang atau 6,03 persen.
Lebih lanjut jika dilihat berdasarkan kelompok umur, penduduk berusia 15-19 tahun tercatat dalam kategori TPT sebesar 25,77 persen pada tahun ini. Jumlah itu lebih banyak ketimbang penduduk usia 20-24 tahun (16,85 persen) dan 25-29 tahun (16,85 persen). Untuk daerah dengan pengangguran terbanyak di Indonesia, BPS membaginya berdasarkan provinsi. Berikut lima daerah atau provinsi dengan pengangguran tertinggi di Indonesia per Februari 2024: Banten (7,02 persen), Kepulauan Riau (6,94 persen), Jawa Barat (6,91 persen), DKI Jakarta (6,03 persen) dan Papua Barat Daya (6,02 persen) (https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20240802173452-92-1128584/5-daerah-dengan-pengangguran-terbanyak-nomor-satu-banten)
Berapa jumlah janda kaya di Jakarta ? Berdasarkan catatan Pengadilan Agama Jakarta Pusat (PA Jakpus), ada 1.153 perceraian dari bulan Januari hingga September 2016 . Umumnya perceraian dilakukan oleh pihak istri yang merasa tidak lagi harmonis dengan suaminya, dengan rincian 781 perceraian atas inisiatif perempuan dan 272 atas inisiatif lelaki. "Kalau dibilang (alasan cerai karena faktor) ekonomi tidak juga karena mereka kaya. Umumnya masalah hati," ujar juru bicara PA Jakpus, Ruslan saat berbincang dengan detikcom di kantornya, Jalan Rawasari Selatan No 51, Jakarta, Kamis (17/11/2016) (https://news.detik.com/berita/d-3347972/seribuan-perempuan-di-jakarta-pusat-jadi-janda-kaya-di-2016).
Jadi selain solusi tidak masuk akal untuk atas pengangguran di Jakarta, ucapan ini juga berpotensi menyinggung parasaan umat Islam. jikapun mau punya ide atas pengangguran dengan pernikahan janda kaya dan pemuda pengangguran, jangan menjadikan Siti Khodijah dan Rasulullah sebagai contohnya. Selain harus meminta maaf kepada umat Islam, Suswono juga harus minta maaf kepada Rasulullah SAW.
(Ahmad Sastra, Kota Hujan, 28/10/24 : 12.14 WIB)