Oleh : Ahmad Sastra
Maulid Nabi adalah momentum istimewa bagi umat Islam untuk kembali merenungkan, sejauh mana kita telah menjadi umat Nabi Muhammad yang totalitas. Nabi Muhammad SAW lahir di Kota Makkah pada Tahun Gajah. Sejumlah peristiwa terjadi di Kota Makkah menjelang kelahiran beliau. Ibnu Hisyam mengatakan dalam Sirah Nabawiyah-nya, Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 12 Rabiul Awal, Tahun Gajah. Para sejarawan menyebut Tahun Gajah bertepatan dengan 570 atau 571 M.
Sebelum Nabi Muhammad SAW lahir, sang ibu, Aminah binti Wahb bermimpi didatangi seseorang. Orang tersebut mengatakan bahwa bayi yang dikandungnya adalah pemimpin umat ini. Aminah binti Wahb juga melihat sinar yang memancar dari perutnya. Dari sinar tersebut, ia melihat istana-istana Busra di Syam. Demikian menurut Ibnu Ishaq dan lainnya.
Menurut Ahmad Syauqi Ibrahim dalam Ar-Rus wa an-Nafs wa al-Aql wa al-Qarin, riwayat dalam buku-buku sirah tentang kehamilan Aminah binti Wahb dan kelahiran Nabi Muhammad SAW mengisyaratkan bahwa ketika berada dalam kandungan sang ibu dan ketika dilahirkan beliau berupa cahaya.
Mimpi itu memang benar, sebab kelahiran Rasulullah memang untuk menjadi pemimpin dunia. Proses penyiapan Rasulullah SAW sebagai pemimpin dunia melibatkan berbagai tahapan dan aspek kehidupan beliau sejak lahir hingga diutus sebagai nabi, dan terus berlanjut sepanjang misi kenabian.
Pertama, Rasulullah Muhammad SAW lahir dari keturunan Bani Hasyim, salah satu keluarga terhormat di Makkah. Keluarga ini dikenal memiliki reputasi yang baik di kalangan masyarakat Arab. Garis keturunan beliau juga berasal dari Nabi Ibrahim melalui Nabi Ismail, yang menempatkan beliau dalam silsilah spiritual yang kuat.
Kedua, setelah dilahirkan, Rasulullah SAW diasuh oleh Halimah As-Sa'diyah di pedalaman Bani Sa'd. Kehidupan di padang pasir mengajarkan beliau ketangguhan, kehidupan sederhana, dan kekuatan fisik yang diperlukan dalam menghadapi kesulitan. Selain itu, lingkungan yang bersih dan jauh dari keburukan kota juga menjaga beliau dari pengaruh negatif.
Ketiga, sejak kecil, Rasulullah SAW dilindungi dari kebiasaan buruk masyarakat jahiliyah seperti penyembahan berhala, perjudian, dan minuman keras. Allah SWT menjaga beliau dari segala bentuk perbuatan tercela dan maksiat, menyiapkannya untuk menjadi seorang pemimpin yang memiliki moral yang luhur.
Keempat, Rasulullah SAW tidak mendapat pendidikan formal, dan beliau juga tidak bisa membaca atau menulis (ummi). Hal ini menunjukkan bahwa segala ilmu dan hikmah yang dimiliki beliau berasal langsung dari Allah SWT. Hal ini juga memperkuat argumen bahwa Al-Qur'an bukanlah hasil karangan manusia, melainkan wahyu ilahi.
Kelima, sebelum menerima wahyu, Rasulullah SAW sudah dikenal oleh masyarakat Makkah sebagai "Al-Amin", yaitu orang yang jujur dan dapat dipercaya. Reputasi ini sangat penting, karena kepercayaan adalah dasar dari setiap kepemimpinan. Masyarakat Makkah sering mengandalkan beliau dalam urusan penting, termasuk mediasi dan penyelesaian sengketa.
Keenam, Rasulullah SAW juga bekerja sebagai pedagang, terutama dalam bisnis Khadijah RA, yang kemudian menjadi istri beliau. Pengalaman ini mengajarkan beliau tentang etika kerja, kejujuran, manajemen, dan keterampilan bernegosiasi. Kegiatan perdagangan juga memberi beliau wawasan tentang hubungan internasional dan dinamika sosial-politik di wilayah Arab dan sekitarnya.
Ketujuh, sebelum diutus sebagai nabi, Rasulullah SAW sering melakukan tahannuts (menyendiri) di Gua Hira' untuk beribadah dan merenungkan keadaan masyarakat Makkah. Pada usia 40 tahun, di gua ini, beliau menerima wahyu pertama dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril. Peristiwa ini adalah awal dari pengutusan beliau sebagai nabi dan rasul yang membawa risalah Islam.
Kedelapan, setelah menerima wahyu, Rasulullah SAW mulai menyampaikan ajaran Islam secara bertahap di Mekkah. Periode ini dikenal penuh tantangan dan penolakan, tetapi sangat penting dalam membentuk karakter kepemimpinan beliau. Beliau menghadapi tekanan, siksaan, kezoliman dan berbagai bentuk ancaman.
Pada periode Mekah, Rasulullah ï·º menghadapi banyak tantangan dari masyarakat Quraisy yang menolak ajaran tauhid. Meskipun demikian, beliau menunjukkan sikap kesabaran, keteguhan, dan kemampuan bernegosiasi yang cerdas. Beliau berhasil membangun komunitas kecil pengikut yang setia, memberikan teladan moral, dan menanamkan prinsip-prinsip Islam dalam menghadapi penindasan dan kesulitan.
Kesembilan, hijrah ke Madinah merupakan fase penting dalam kepemimpinan Rasulullah ï·º. Di Madinah, beliau tidak hanya menjadi pemimpin agama, tetapi juga pemimpin politik dan militer, yakni pemimpin negara madinah. Salah satu langkah pertama yang beliau lakukan adalah mempersatukan berbagai suku dan kelompok yang berbeda di Madinah melalui Piagam Madinah (Mitsaq al-Madinah), yang merupakan konstitusi pertama di dunia dan mengatur hubungan antarumat beragama serta hak-hak dan kewajiban warga Madinah.
Kesepuluh, Rasulullah ï·º juga terlibat dalam berbagai pertempuran penting seperti Perang Badar, Perang Uhud, dan Perang Khandaq, yang memperlihatkan kemampuan beliau sebagai pemimpin militer yang strategis. Beliau menunjukkan ketegasan dalam menghadapi musuh, tetapi juga mengedepankan perdamaian dan diplomasi, seperti terlihat dalam Perjanjian Hudaibiyah.
Kesebelas, setelah berbagai tantangan dan pertempuran, Rasulullah ï·º memimpin penaklukan Mekah secara damai pada tahun 630 M. Beliau menunjukkan sikap pemaaf dengan memberikan amnesti kepada penduduk Mekah yang sebelumnya memusuhi Islam. Penaklukan ini menjadi tonggak penting dalam penyebaran Islam di Jazirah Arab dan di luar wilayah tersebut.
Keduabelas, selama sisa hidupnya, Rasulullah ï·º berfokus pada penguatan hukum syariah melalui berbagai wahyu yang diturunkan untuk diterapkan secara sempurna di Daulah Madinah. Beliau mengatur sistem sosial, ekonomi, dan politik berdasarkan prinsip-prinsip Islam, termasuk hak-hak perempuan, keadilan sosial, serta perlindungan bagi kaum minoritas. Daulah Madinah adalah sistem pemerintahan yang paling sempurna yang kelak menjadi contoh bagi dunia.
Ketigabelas, Rasulullah ï·º juga mempersiapkan para sahabatnya untuk melanjutkan perjuangan Islam setelah wafatnya. Beliau mendidik dan memberi contoh kepada mereka tentang bagaimana memimpin dengan hikmah dan kebijaksanaan. Hal ini terlihat dari kepemimpinan yang dilanjutkan oleh para Khulafaur Rasyidin setelah wafatnya Rasulullah ï·º hingga para khalifah berikutnya yang memimpin khilafah.
Kepemimpinan Rasulullah adalah kepemimpinan terbaik yang wajib dicontoh oleh kaum muslimin saat ini dibawah institusi daulah Islam. Salah satu contoh kepemimpinan terbaik Rasulullah adalah saat perang badar. Perang Badar adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam, yang terjadi pada 17 Ramadan tahun 2 Hijriyah (13 Maret 624 M). Perang ini merupakan pertempuran pertama yang besar antara kaum Muslimin dari Madinah dan kaum Quraisy dari Mekah.
Kemenangan kaum Muslimin dalam perang ini memperkuat posisi Islam dan menunjukkan kekuatan Allah SWT yang mendukung perjuangan Nabi Muhammad ï·º dan para pengikutnya. Pasukan Quraisy berjumlah sekitar 1.000 orang, sementara pasukan Muslim hanya berjumlah sekitar 313 orang, terdiri dari kaum Muhajirin (kaum Muslimin yang hijrah dari Mekah) dan kaum Anshar (penduduk Madinah yang mendukung Rasulullah ï·º).
Jika 313 pasukan Rasulullah bisa mengalahkan 1000 pasukan kafir, bagaimana dengan umat Rasulullah saat ini yang jumlahnya lebih dari 2 milyar ?. Pemeluk agama Islam terus meningkat. Populasi muslim dunia pada hari ini diperkirakan mencapai 2,02 miliar orang atau 25 persen dari total penduduk dunia.
Menurut data Global Muslim Population yang dipublikasikan dalam laman Times Prayer, jumlah pemeluk Islam per Jumat (2/2/2024) pukul 13.30 WIB mencapai 2.022.131.798 orang dari 8.088.527.193 jiwa total populasi dunia. Jumlah ini menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah Kristen.
Persebaran umat Islam terdapat di setiap wilayah di dunia. Kawasan Asia-Pasifik menjadi rumah terbesar bagi para muslim. Populasi muslim terbesar di wilayah tersebut terdapat di Indonesia, Pakistan, India, dan Bangladesh. Berikut 25 negara dengan populasi muslim terbesar di dunia berdasarkan data Global Muslim Population. Data ini dihimpun dari World Population Prospect 2022, Data Hub World Religion Projections, dan Nations Geo.
Indonesia: 242.623.809 muslim dari total populasi 278.877.941 jiwa. Pakistan: 234.744.205 muslim dari total populasi 243.258.244 jiwa. India: 221.200.630 muslim dari total populasi 1.436.367.725 jiwa. Bangladesh:157.979.004 muslim dari total populasi 173.985.687 jiwa. Nigeria:115.958.827 muslim dari total populasi 226.925.297 jiwa. Mesir: 108.397.112 muslim dari total populasi 113.743.034 jiwa.
Iran: 88,659,776 muslim dari total populasi 89,555,330 jiwa. Turki: 84.358.412 muslim dari total populasi 86.080.012 jiwa. Ethiopia: 46.094.162 muslim dari total populasi 128.395.994 jiwa. Irak: 45.641.078 muslim dari total populasi 46.102.099 jiwa. Algeria: 45.041.474 muslim dari total populasi 46.007.635 jiwa. Sudan:44.298.137 muslim dari total populasi 48.840.283 jiwa.
Afghanistan: 42.472.893 muslim dari total populasi 42.901.912 jiwa. Maroko: 37.680.098 muslim dari total populasi 38.060.705 jiwa. Arab Saudi: 34.538.785 muslim dari total populasi 37.258.667 jiwa. Yaman: 34.547.979 muslim dari total populasi 34,896,948 jiwa. Uzbekistan: 34.440.475 muslim dari total populasi 35.469.079 jiwa. China: 28.508.762 muslim dari total populasi 1.425.438.113 jiwa. Niger: 27.328.590 muslim dari total populasi 27.801.211 jiwa
Tanzania: 23.390.533 muslim dari total populasi 68.593.937 jiwa. Malaysia: 22.820.082 muslim dari total populasi 34.523.574 jiwa. Mali: 22.432.125 muslim dari total populasi 23.712.606 jiwa. Suriah: 22.168.768 muslim dari total populasi 23.888.759 jiwa. Senegal:17.417.367 muslim dari total populasi 18.030.401 jiwa. Rusia: 16.433.402 muslim dari total populasi 144.152.650 jiwa.
Lantas mengapa 2,2 milyar umat Muhammad ini begitu lemah di dunia ini dan hampir tidak memiliki peran strategis ?. Malah sebaliknya, umat Islam terzolimi, terjajah, terusir dan tertuduh sebagai kaum radikal di seluruh dunia. Tentu saja karena umat Islam terpacah belah dalam berbagai ikatan nasionalisme sempit, padahal Rasulullah justru menerukan persatuan umat Islam di seluruh dunia.
Allah menagaskan persatuan umat dengan firmanNya : Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara." (QS. Ali Imran: 103)
Jika 313 orang bersatu bisa mengalahkan 1000 pasukan kafir, apalagi jika 2,2 milyar umat Islam bersatu dalam naungan daulah khilafah Islamiyah, maka akan menjadi kekuatan yang sangat luar biasa dan bisa mengalahkan siapapun musuh Allah di dunia ini. Sebab sesungguhnya umat Islam di dunia ini adalah bersaudara : "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat." (QS. Al-Hujurat: 10)
Hadirnya musuh adalah sunnatullah, sebagaimana firman Allah : Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan (QS. Al An'am : 112).
Semoga dengan datangnya Maulid Nabi tahun 2024 ini menjadi momentum penting bagi perjuangan tegaknya khilafah Islamiyah yang akan menyatukan umat di seluruh dunia, menerapkan hukum Islam secara kaffah dan menebarkan dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia untuk menebarkan rahmat bagi alam semesta.
(Ahmad Sastra, Kota Hujan, 15/09/24 : 22.20 WIB)
Nama: Muhammad Rafif Muthi Razan
BalasHapusNpm : 241105080537
REFLEKSI MAULID NABI : MENAKAR PERAN 2,2 MILYAR UMAT NABI MUHAMMAD SAAT INI
Maulid Nabi adalah momentum istimewa bagi umat Islam untuk kembali merenungkan, sejauh mana kita telah menjadi umat Nabi Muhammad yang totalitas. Nabi Muhammad SAW lahir di Kota Makkah pada Tahun Gajah. Sejumlah peristiwa terjadi di Kota Makkah menjelang kelahiran beliau. Ibnu Hisyam mengatakan dalam Sirah Nabawiyah-nya, Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 12 Rabiul Awal, Tahun Gajah. Para sejarawan menyebut Tahun Gajah bertepatan dengan 570 atau 571 M.
Sebelum Nabi Muhammad SAW lahir, sang ibu, Aminah binti Wahb bermimpi didatangi seseorang. Orang tersebut mengatakan bahwa bayi yang dikandungnya adalah pemimpin umat ini. Aminah binti Wahb juga melihat sinar yang memancar dari perutnya. Dari sinar tersebut, ia melihat istana-istana Busra di Syam. Demikian menurut Ibnu Ishaq dan lainnya.
Menurut Ahmad Syauqi Ibrahim dalam Ar-Rus wa an-Nafs wa al-Aql wa al-Qarin, riwayat dalam buku-buku sirah tentang kehamilan Aminah binti Wahb dan kelahiran Nabi Muhammad SAW mengisyaratkan bahwa ketika berada dalam kandungan sang ibu dan ketika dilahirkan beliau berupa cahaya.
Mimpi itu memang benar, sebab kelahiran Rasulullah memang untuk menjadi pemimpin dunia. Proses penyiapan Rasulullah SAW sebagai pemimpin dunia melibatkan berbagai tahapan dan aspek kehidupan beliau sejak lahir hingga diutus sebagai nabi, dan terus berlanjut sepanjang misi kenabian.
Kepemimpinan Rasulullah adalah kepemimpinan terbaik yang wajib dicontoh oleh kaum muslimin saat ini dibawah institusi daulah Islam. Salah satu contoh kepemimpinan terbaik Rasulullah adalah saat perang badar. Perang Badar adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam, yang terjadi pada 17 Ramadan tahun 2 Hijriyah (13 Maret 624 M). Perang ini merupakan pertempuran pertama yang besar antara kaum Muslimin dari Madinah dan kaum Quraisy dari Mekah.