URGENSI DAKWAH GHAZWUL FIKRI DI TENGAH GELOMBANG SEKULERISME

Oleh : Ahmad Sastra 

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu (QS Al Baqarah : 120) 

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (QS Ali Imran : 19) 

Sekulerisasi agama merupakan fenomena di mana nilai-nilai dan prinsip-prinsip agama mengalami pengikisan dan pengabaian dalam kehidupan sosial, politik, dan budaya. Hal ini berdampak pada melemahnya peran agama Islam dalam membentuk peradaban. Di tengah situasi ini, dakwah ghozwul fikri menjadi sangat penting untuk melawan hegemoni sekulerisme agama.

Dakwah ghozwul fikri adalah upaya untuk menyebarkan dan memperkuat pemahaman keislaman (Islamic worldview) yang murni dan komprehensif (kaffah) di tengah berbagai tantangan pemikiran modern yang dapat mengikis nilai-nilai Islam. Istilah "ghozwul fikri" sendiri merujuk pada "perang pemikiran," di mana umat Islam berusaha melindungi dan menyebarkan ajaran Islam di tengah arus pemikiran sekuler dan liberal.

Pemikiran sekuler sering kali mempromosikan relativisme moral, di mana tidak ada standar kebenaran yang absolut. Hal ini bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam yang memiliki aturan syariah yang jelas. Sekulerisasi dapat mengikis identitas keagamaan individu, membuat mereka merasa bahwa agama tidak relevan dalam kehidupan modern.

Sekulerisasi sering kali diiringi oleh dorongan untuk menerima segala macam pemikiran tanpa filter, termasuk yang bertentangan dengan ajaran Islam, diantaranya adalah pluralisme, liberalisme, moderatisme, nasionalisme, pragmatisme, feminisme, sosialisme, komunisme, kapitalisme, materialisme dan isme-isme lainnya.  Pemikiran sekuler mempromosikan individualisme yang ekstrem, yang bertentangan dengan konsep kebersamaan dan ukhuwah dalam Islam.

Dakwah ghozwul fikri bertujuan untuk memperkuat akidah umat Islam agar tidak mudah terpengaruh oleh pemikiran-pemikiran yang menyesatkan. Dakwah ini berperan dalam menjaga identitas keislaman individu dan komunitas, memastikan bahwa nilai-nilai Islam tetap menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Dakwah ghazwul fikri bisa dilakukan dengan melakukan benturan pemikiran dan upaya penyadaran muslim akan kebusukan isme-isme dari barat. 

Dengan dakwah ghozwul fikri, umat Islam dapat menghadapi tantangan-tantangan modernitas dengan bijak, tanpa harus mengorbankan prinsip-prinsip keislaman. Dakwah ini membantu menghindari sinkretisme, di mana ajaran-ajaran Islam tercampur dengan pemikiran atau praktik-praktik yang bertentangan dengan Islam. Moderasi beragama adalah pintu masuk sinkretisme yang diharamkan dalam Islam. 

Islam dengan tegas melarang mencampuraduk antara yang haq dan yang batil : Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui (QS Al Baqarah : 42) 


Dakwah ghozwul fikri meningkatkan pembinaan dan kesadaran umat Islam tentang pentingnya mempertahankan nilai-nilai agama dalam berbagai aspek kehidupan. Mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam kurikulum pendidikan untuk membentuk generasi yang berakidah kuat juga bisa dilakukan oleh lembaga-lembaga pendidikan Islam. Kurikulum berbasis aqidah Islam harus sudah menjadi misi utama lembaga pendidikan Islam. 

Memanfaatkan media dan teknologi untuk menyebarkan dakwah dan melawan propaganda sekulerisme juga merupakan cara efektif pada saat ini. Membangun komunitas yang solid dan aktif dalam kegiatan keagamaan untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah. Jamaah solid yang melakukan pembinaan kepada umat dan dakwah kepada masyarakat dan pemerintah merupakan langkah strategis untuk menghadang sekulerisme ini. 

Mengadakan dialog dan debat yang sehat dengan pemikiran-pemikiran sekuler untuk menunjukkan keunggulan ajaran Islam harus dilakukan oleh para cendekiawan muslim. Menjadi teladan yang baik dalam menjalankan ajaran Islam agar dapat menginspirasi orang lain juga bisa menjadi salah satu strategi di tengah-tengah masyarakat. Menjadikan diri kita sebagai maraji’ bagi masyarakat adalah tantangan yang harus diwujudkan. 

Di tengah gelombang sekulerisasi yang semakin kuat, dakwah ghozwul fikri menjadi sangat mendesak untuk menjaga dan memperkuat nilai-nilai aqidah umat Islam. Dengan strategi yang tepat, dakwah ini dapat membantu umat Islam untuk tetap teguh pada ajaran agama dan menghadapi tantangan-tantangan pemikiran modern dengan tepat dan penuh keyakinan. 

Ujung dari dakwah ghozwul fikri adalah munculnya kesadaran ideologis di tengah-tengah masyarakat muslim sehingga mereka berkomitmen memperjuangkan Islam hingga menjadi sistem negara ini. Dengan tegaknya Islam Kaffah, maka musuh-musuh Islam tak akan lagi bisa menjerumuskan umat Islam, apalagi menjajah negeri-negeri muslim. Sebab khilafah akan menjadi pelindung bagi umat Islam di seluruh dunia. 

(AhmadSastra,KotaHujan, 30/07/24 : 10.28 WIB)

Sumber Gbr : Pixabay

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.