Oleh : Ahmad
Sastra
Sesungguhnya
agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang
yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka,
karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat
Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya (QS Al Imran : 19).
Islam adalah
agama sempurna yang datang dari Allah Yang Maha Sempurna. Islam adalah agama
yang menghendaki kebaikan, kemuliaan dan keselematan bagi manusia. Sebab Islam
adalah rahmat bagi seluruh manusia dan alam semesta. Rasulullah diutus Allah
untuk menyebarkan Islam rahmatan lil ‘alamin. Islam menghendaki yang haq bukan
yang batil. Islam menghendaki pahala, bukan dosa. Sebab keselamatan ada di
jalan kebenaran, sementara kesesatan ada di jalan dosa.
Banyak sekali ayat-ayat Al Qur’an yang menegaskan bahwa Allah melarang
segala perbuatan dosa. Allah tidak mengizikan segala perbuatan dosa. Ayat berikut
adalah larangan makan dengan jalan batil, karena hukumnya dosa : "Dan
janganlah kamu makan harta kamu di antara kamu dengan jalan yang batil dan
janganlah kamu menyerahkan harta kamu kepada hakim agar kamu bisa memakan
sebagian harta orang lain dengan dosa, padahal kamu mengetahui. (QS Al Baqarah
: 188)
Berikut adalah larangan Allah dalam Al-Qur'an atas perbuatan zina, karena selain
perbuatan dosa, zina juga dikecam dan dijelaskan sebagai salah satu perbuatan
yang sangat dihindari dan diharamkan. Di antara ayat-ayat yang membahas zina
adalah : Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk.(QS Al Isra : 32)
Larangan zina
lainnya terdapat pada Surah An-Nur [24:2] : "Laki-laki yang menyetubuhi
perempuan yang tidak sah (isterinya) dan perempuan yang menyetubuhi laki-laki
yang tidak sah (suaminya) maka keduanya hendaklah dihukum dengan hukuman seratus
kali sebat dan janganlah kamu kasihan kepada keduanya dalam (melaksanakan)
agama Allah jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan hendaklah
(pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang
beriman.
Meskipun minum
arak itu haram dan berdosa, namun zina lebih buruk lagi. Hal ini ditegaskan
Allah dalam Surah An-Nur [24:3]: "Zina itu lebih buruk daripada minum arak
dan meminum arak adalah suatu perbuatan yang buruk."
Ini adalah
beberapa ayat yang menegaskan bahwa zina adalah perbuatan keji, haram dan dosa yang harus dihindari, dan Allah menegaskan
hukuman atas perbuatan tersebut. Pelacuran, seks bebas, homoseksual, adalah jenis-jenis
perzinahan yang merupakan dosa besar dalam Islam dan Allah melarangnya dengan
keras, sekeras hukumannya. Hukuman zina adalah mulai dari dicambuk hingga
dirajam sampai mati.
Allah juga tidak
mengizinkan untuk memakan atau minum yang telah diharamkan dan mengizinkan
makanan yang telah dihalalkan. Keduanya telah di atur dalam Islam. Hal ini
ditegaskan Allah dalam Surah Al-Baqarah [2:173] : "Mereka ditanya tentang
apa yang halal bagi mereka. Katakanlah: 'Halal bagimu adalah segala yang baik
dan halal dari apa yang ditangkap oleh binatang buruan yang kamu latih dengan
binatang buas yang kamu latih, kamu ajar dengan itu sebagaimana yang diajarkan
Allah kepadamu. Maka makanlah dari apa yang mereka tangkapkan untukmu, dan
sebutlah nama Allah atasnya. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah
Maha Segera hisabnya'."
Allah juga tidak
mengizinkan perbuatan dosa berupa perjudian, konsumsi minuman keras. Ayat
Al-Qur'an yang melarang perjudian terdapat dalam Surah Al-Maidah [5:90]: "Hai
orang-orang yang beriman! Sesungguhnya khamar (minuman keras), judi, berhala,
mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah
perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan."
Minuman keras dan
perjudian adalah perbuatan setan, maka tidak dizinkan Allah untuk dilakukan. Hal
ini ditegaskan Allah dalam Surat Al-Maidah ayat 91: "Sesungguhnya setan
itu ingin menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran
(meminum) khamar (minuman keras) dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari
mengingat Allah dan shalat. Maka berhentilah (dari meminum khamar dan berjudi)
itu."
Ayat ini
menegaskan bahaya perjudian dan minuman keras, serta dampak negatifnya dalam
menciptakan permusuhan dan kebencian di antara manusia. Allah memerintahkan
agar umat manusia menjauhi praktik-praktik tersebut, karena hal itu menghalangi
mereka dari mengingat Allah dan menjalankan kewajiban seperti shalat.
Allah juga tidak mengizinkan praktek riba, karena
merupakan dosa besar. Ayat Al-Qur'an yang melarang riba adalah Surah Al-Baqarah
[2:275] : "Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan
seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila.
Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata
(berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa mendapat teguran dari
Tuhannya lalu berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah lalu
dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barangsiapa kembali (mengambil riba),
maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya."
Surah Al-Baqarah
[2:276] : "Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Allah tidak
menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa."
Surah Al-Imran
[3:130] : "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba
dengan berlipat ganda, dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat
keberuntungan."
Ayat-ayat
tersebut dengan tegas mengharamkan riba dan menegaskan bahwa riba adalah
perbuatan yang tidak disukai dan tidak dizinkan oleh Allah. Allah menghalalkan
perdagangan yang jujur dan mengharamkan segala bentuk riba karena riba dapat
merusak keadilan, memperburuk kesenjangan sosial, serta merugikan masyarakat
secara keseluruhan.
Allah itu ada dan
bahkan Maha Penolong kepada hamba-hambanya yang dikehendaki. Surat Ali Imran
ayat 160 menyatakan : "Jika Allah menolong kamu, tidak ada yang dapat
mengalahkan kamu; dan jika Dia membiarkan kamu, maka siapakah yang dapat
menolong kamu setelah itu? Kepada Allah hendaklah orang-orang yang beriman
bertawakkal."
Ayat ini
menegaskan bahwa Allah adalah satu-satunya yang benar-benar bisa menolong
hamba-hamba-Nya. Jika Allah memberikan pertolongan, tidak ada yang bisa
mengalahkan mereka, tetapi jika Allah tidak memberikan pertolongan, maka tidak
ada yang dapat membantu mereka selain Allah. Oleh karena itu, orang-orang yang
beriman disarankan untuk menempatkan kepercayaan mereka sepenuhnya pada Allah.
Disaat manusia mengalami
kesulitan, maka Allah telah menegaskan bahwa di balik kesulitan itu
sesungguhnya ada kemudahan. Surat Al-Insyirah, ayat 5-6 menyatakan: "Karena
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan."
Ayat-ayat ini
menegaskan bahwa setelah kesulitan, pasti akan ada kemudahan. Ini adalah janji
dari Allah bahwa Dia tidak akan meninggalkan hamba-Nya dalam kesulitan tanpa
memberikan jalan keluar atau solusi. Oleh karena itu, ketika seseorang
menghadapi kesulitan, mereka harus bersabar dan yakin bahwa Allah akan
memberikan kemudahan di waktu yang tepat.
Sekali lagi Allah
itu ada dan tegas dinyatakan oleh Allah sendiri melalui firmanNya dalam Surah
Al-Baqarah ayat 255 : "Allah, tidak
ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Hidup kekal lagi terus
menerus mengurus (makhluk-Nya). Tidak mengantuk dan tidak tidur Kepunyaan-Nya
apa yang ada di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi
Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di
belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan
apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak
merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."
Dengan demikian
tegas bahwa Allah tidak akan pernah mengizinkan perbuatan dosa, sekecil apapun,
sebab Allah menghendaki kebaikan dan surga, bukan keburukan dan neraka. Itulah mengapa
ada doa keselamatan dunia akhirat dalam Al-Baqarah ayat 201 menyatakan: "Dan
di antara manusia ada orang-orang yang berkata: 'Ya Tuhan kami, berikanlah kami
kebaikan di dunia ini dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa
neraka.
Inilah doa
terbaik yang diajarkan Allah kepada orang-orang beriman dan berakal. Jangan pernah
berdoa keburukan untuk diri kita sendiri atau sesama muslim. Orang beriman
selalu berdoa dan meminta ridho Allah dalam menjalankan perintah Allah dan
menjauhi larangan Allah. Orang beriman tidak mungkin meminta izin kepada Allah
untuk berbuat dosa.
Nah oleh sebab
itu, jika tiba-tiba ada orang yang mengatakan, ya tuhan izinkan aku berdosa,
maka ini adalah ucapan yang menyesatkan dan tidak boleh diikuti. Jika tiba-tiba
ada orang yang menfitnah atau menframing seolah Islam adalah keburukan,
pejuangnya sebagai manusia jahat bahkan teroris, maka ini adalah kegelapan dan
kesesatan yang tidak boleh dipercaya. Jika keduanya ada dalam sebuah film, maka
film itu haram tonton.
(AhmadSastra,KotaHujan,03/05/24
: 06.56 WIB)