Oleh :
Ahmad Sastra
Kesuksesan
duniawi seringkali merupakan kesuksesan palsu manakala tidak memberikan dampak
kebahagiaan bagi orang meraihnya, kesuksesan palsu biasanya karena dicapai
melalui jalan-jalan yang buruk dan penuh tipu daya. kesuksesan palsu biasanya
tidak melahirkan kebahagiaan, namun sebaliknya malah menimbulkan kesedihan yang
mendalam.
Kesuksesan
palsu adalah ketika seseorang atau sesuatu terlihat sukses dari luar, tetapi
sebenarnya tidak mencerminkan keberhasilan yang sebenarnya atau kebahagiaan
yang mendalam di dalamnya. Ini bisa terjadi ketika seseorang mencoba untuk
memenuhi harapan atau citra yang ditetapkan oleh masyarakat atau lingkungannya,
tanpa mempertimbangkan apa yang sebenarnya membuat mereka bahagia atau merasa
puas.
Contohnya,
seseorang mungkin memiliki pekerjaan yang terlihat mengesankan dengan gaji
besar dan status sosial tinggi, tetapi pada kenyataannya mereka merasa stres,
tidak bahagia, dan tidak memiliki hubungan yang memuaskan dikarenakan
mencapainya dengan gratifikasi.
Kesuksesan
palsu juga dapat terjadi dalam hal-hal material, seperti kepemilikan barang
mewah, tanpa adanya kedamaian batin atau hubungan yang kuat dengan orang-orang
terdekat karena semua hartanya diperoleh dari hasil korupsi.
Kesuksesan
seorang siswa atau mahasiswa juga dikatakan palsu jika lulus dengan nilai
tinggai, namun hasil dari nyontek. Kesuksesan seorang penguasa yang berhasil
menduduki kursi kekuasaan juga bisa dikatakan palsu jika untuk mendapatkan
kursi itu dia menipu rakyatnya sendiri dengan janji-janji palsu. Setelah berkuasa,
rakyat yang mengusungnya justru dizolimi dengan berbagai dalih. Pejabat palsu
adalah saat meraihnya dengan menyogok para pemilihnya.
Di Indonesia
sangat dikenal sebagai negeri penuh kepalsuan. Di negeri ini banyak janji
palsu, ijazah palsu, KTP palsu, barang-barang palsu, uang palsu, cinta palsu,
laki-laki palsu, perempuan palsu, pemimpin palsu, pegawai palsu, pedagang
palsu, guru palsu, dan masih banyak lagi kepalsuan.
Di negeri
ini juga ada kemenangan palsu, karena diraih dengan berbagai bentuk kecurangan.
Hal ini biasanya terjadi di dunia politik. Kemenangan palsu merujuk pada
situasi di mana seseorang atau sebuah kelompok merasa telah mencapai kemenangan
atau keberhasilan, tetapi sebenarnya prestasi tersebut tidaklah berkelanjutan
atau bermakna dalam jangka panjang.
Hal ini
bisa terjadi ketika seseorang atau sebuah kelompok menggunakan strategi yang
tidak etis atau tidak adil untuk mencapai kemenangan tersebut, atau ketika
kemenangan tersebut didasarkan pada perilaku curang, tipu daya dan kebohongan.
Contoh
kemenangan palsu bisa bermacam-macam, mulai dari kemenangan dalam kompetisi
olahraga yang dicapai melalui penggunaan doping, hingga kemenangan politik yang
didasarkan pada kampanye yang manipulatif atau penggunaan kekuasaan yang tidak
adil, serta kemenangan politik yang didapatkan dari kecurangan yang
terstruktur, sistematis, masif dan brutal. Kemenangan palsu adalah saat
menggunakan semua potensi kecurangan untuk merais suara, sehingga bermain tidak
fair.
Dalam dunia
politik, kemenangan palsu adalah saat memperjuangkan kebatilan dan menolak
kebenaran. Kemenangan kapitalisme, sekulerisme, demokrasi, nasionalisme, liberalisme
adalah kemenangan palsu. Kemenangan hakiki adalah kemenangan Islam.
Sebab Islam
adalah kebenaran : Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah
Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah
datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara
mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah
sangat cepat hisab-Nya. (QS Ali Imran : 19)
Muslim adalah
mereka yang memperjuangkan Islam, bukan memperjuangkan demokrasi sekuler. Kemenangan
demokrasi adalah kemenangan palsu, karena yang dibawa oleh sistem demokrasi
adalah kebatilan, bukan kebenaran. Kemenangan
orang-orang kafir adalah kemenangan palsu, sebab orang kafir adalah sesat dan
kelak akan kekal di neraka.
Kemenangan
hakiki adalah tatkala bahagia di dunia dan selamat di akhirat, sebagaimana
firman Allah : Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya
Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan
peliharalah kami dari siksa neraka". (QS Al baqarah : 201)
Kemenangan
yang sesungguhnya adalah yang dicapai melalui usaha yang jujur, kecerdasan, dan
integritas. Kemenangan seperti itu memberikan kepuasan yang mendalam dan
berkelanjutan, karena didasarkan pada upaya yang kuat dan nilai-nilai yang
benar. Nilai-nilai yang benar sebagai seorang muslim adalah nilai-nilai yang
berasal dari Allah SWT. Kemenangan hakiki adalah disaat kita menjadi seorang
muslim dan mukmin.
Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh
serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah yang haq
dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan
memperbaiki keadaan mereka. Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama)
Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS Muhammad : 2
dan 7)
Sementara apa yang diperjuangkan oleh
orang-orang kafir, meski di dunia nampak menang, namun sesungguhnya adalah
kalah dan merugi, karena yang dibawa dan diperjuangkan oleh orang kafir adalah
kesesatan. Kesesatan akan ditempatkan di neraka, sementara kebenaran tempatnya
adalah surga. Isme-isme sesat seperti kapitalisme, sekulerisme, pluralisme,
komunisme, nasionalisme adalah kesesatan yang dibawa oleh orang-orang kafir.
Hal ini sejalan dengan firman Allah : Dan
orang-orang yang kafir, maka kecelakaanlah bagi mereka dan Allah menyesatkan
amal-amal mereka. Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang mukmin dan beramal
saleh ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan orang-orang
kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang.
Dan jahannam adalah tempat tinggal mereka. (QS Muhammad : 8 dan 12)
Perjuangan Islam, meski sedikit akan
mendapatkan kemenangan karena memperolen pertolongan dari Allah SWT. Berapa banyak
jumlah yang sedikit memperoleh kemenangan dibandingkan jumlah yang banyak
karena mendapatkan izin dari Allah SWT.
Dan betapa banyaknya negeri yang
(penduduknya) lebih kuat dari pada (penduduk) negerimu (Muhammad) yang telah
mengusirmu itu. Kami telah membinasakan mereka, maka tidak ada seorang
penolongpun bagi mereka. Maka apakah orang yang berpegang pada keterangan yang
datang dari Rabbnya sama dengan orang yang (shaitan) menjadikan dia memandang
baik perbuatannya yang buruk itu dan mengikuti hawa nafsunya? (QS Muhammad :
13-14)
(Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang
dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai
dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang
tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi
peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di
dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan
orang yang kekal dalam jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih
sehingga memotong ususnya? (QS Muhammad : 15)
Karena itu dapat disimpulkan bahwa kemenangan
apapun yang diperoleh melalui kecurangan adalah kemenangan palsu. Sementara perjuangan
kebatilan, meski di dunia nampak menang, namun dalam pandangan Islam adalah
kemenangan palsu, bahkan sebuah kerugian. Kemenangan hakiki adalah kemenangan Islam
karena akan membawa bahagia di dunia dan selamat di akhirat.
Di saat Islam menang atas pertolongan Allah,
maka akan berbondong-bondong manusia masuk ke dalam Islam. Kemenangan adalah
hak Allah, kita tinggal memperjuangkan Islam dengan benar. Haram hukumnya
seorang muslim memperjuangkan selain Islam. Terlebih memperjuangkan sistem
kufur seperti kapitalisme, komunisme, nasionalisme, sekulerisme dan demokrasi.
Apabila telah datang pertolongan Allah dan
kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,
maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya.
Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat (QS An Nasr : 1-3)
(AhmadSastra,KotaHujan, 23/04/24 : 12. 20
WIB)