Oleh : Ahmad Sastra
Ironi negeri penuh tipu daya
Pejabatnya sibuk menumpuk harta hasil
korupsi
Para pemimpinnya sibuk menipu raykanya
sendiri
Sehari-hari hanya obral kebohongan dan
keculasan
Di negeri penuh tipu daya yang gelap
gulita
Berserak senyum palsu di wajah yang tak
merasa bersalah
Di balik tirai kebohongan yang curang dan
culas
Tersembunyi rahasia tentang tipu daya
Pada setiap jalanan yang terang
Tersembunyi bayang-bayang gelap yang
mengintai
Di antara kata-kata manis yang terdengar
Tercecer luka-luka yang terpendam dalam
diam
Di sana, hati-hati terbelenggu oleh
kepalsuan
Mata-mata terpesona oleh ilusi semu
Di antara cahaya gemerlap kehidupan palsu
Terhilang jiwa-jiwa yang mencari
kebenaran
Di negeri penuh tipu daya
Bersekongkol dengan manusia- manusia
durjana
Mendengki kebajikan, memuja kemungkaran
Kebodohan dipercaya dan diberikan jabatan
Namun di tengah kegelapan yang mengintai
Ada cahaya kejujuran yang tetap bersinar
Menyinari jalan bagi yang ingin bertahan
Menuntun mereka menuju kebebasan sejati
Di negeri penuh tipu daya yang
tersembunyi
Harapan masih bertahan dalam kegelapan
Menanti waktu yang tepat untuk bersinar
Menjadi pelita kebangkitan dan harapan
(AhmadSastra,KotaHujan,22/03/24 : 10.20
WIB)