[11] RAMADHAN TRANSFORMATIF



 

Oleh : Ahmad Sastra

 

Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa. (QS. Al-Baqarah: 183). Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka merubah nasib yang ada pada diri mereka sendiri" (Ar-Ra'd: 11).

 

Memasuki hari kesebelas, maka edisi sebelas Ramadhan Transformatif akan melanjutkan perubahan yang mesti terjadi dalam keluarga selama bulan suci Ramadhan. Jika edisi 10 membincangkan masalah kepemimpinan keluarga, maka di edisi ini lebih rinci lagi membincangkan masalah manajerialnya. Adalah beda antara pemimpin dan manajer. Ramadhan idealnya dijadikan sebagai momentum untuk memperbaiki keluarga, terutama bagaimana mengaturnya dengan baik dan terukur.

 

Berikut karakter pemimpin keluarga : (1) Bersifat proaktif (2)  Melihat ke depan (3) Menentang status quo (4) Melakukan hal yang orisinil (5)  Berfokus pada anggota keluarga (6) Melakukan hal yang perlu dilakukan [do the right  things] (7) Bertanya apa yang harus dilakukan dan mengapa hal itu dilakukan (8)  Berpegang pada komitmen keluarga (9)  Memberdayakan.

 

Dan berikut karakter manajer : (1) Bersifat reaktif, (2) Melihat hal-hal sehari-hari, (3) Mempertahankan status quo, (4). Peniru (5) Berfokus pada sistem dan prosedur (6) Melakukan hal dengan benar [do things right] (7) Bertanya tentang bagaimana sesuatu harus dilakukan (8) Patuh pada perintah dan (9) Berfokus pada pekerjaan [controlling].

 

Manajemen adalah hal yang sangat penting bagi setiap  keluarga karena memainkan peran yang vital dalam mencapai tujuan dan memastikan kesinambungan dan keutuhan keluarga tersebut. Dengan manajemen juga kita bisa memastikan efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan bersama dalam keluarga. Manajemen bisa memastikan bahwa sumber daya seluruh anggota keluarga berperan optimal berdasarkan positioning masing-masing.

 

Dengan manajemen pula akan bisa meningkatkan amal dan aktivitas anggota keluarga. Pembagian tugas di rumah tangga hanya bisa dilakukan jika memiliki manajemen yang baik. Selain optimasi aktivitas, manajemen juga bisa menumbuhkan produktifitas.  Terlebih untuk mengelola  perubahan dan dinamika sosial yang terjadi di dalam dan luar keluarga. Sebab setiap masalah membutuhkan solusi.

 

Secara esensi, manajemen rumah tangga adalah pedoman atau aturan yang digunakan untuk mengelola keluarga  agar dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Dengan manajemen akan memperjelas misi, misi dan program keluarga. Manajemen juga akan membantu perumusan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, pengarahan, evaluasi, pengembangan sumber daya dan inovasi yang memungkinkan dilakukan.

 

Lantas, siapa manajer rumah tangga ?. Manajer rumah tangga adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengelola kegiatan dan anggaran rumah tangga, mengatur pendidikan keluarga, mengatur agenda untuk umat, termasuk mengatur keuangan, membeli bahan makanan dan perlengkapan rumah tangga, mengatur jadwal kegiatan keluarga, dan mengelola perawatan rumah dan keluarga. Berikut beberapa tugas dan tanggung jawab manajer rumah tangga.

 

Manajer rumah tangga memiliki peran yang penting dalam menjaga kesejahteraan dan efisiensi rumah tangga. Dalam melaksanakan tugasnya, manajer rumah tangga harus memiliki kemampuan manajemen yang baik, seperti mengatur anggaran, mengelola persediaan, mengatur jadwal, dan mengelola hal lainnya.

 

Manajemen rumah tangga Muslim mengacu pada praktik-praktik manajemen yang dilakukan oleh keluarga Muslim dalam menjalankan aktivitas sehari-hari mereka di rumah. Beberapa prinsip yang dijadikan pedoman dalam manajemen rumah tangga Muslim antara lain pertama, menjaga kebersihan dan keindahan rumah, karena rumah adalah tempat yang sakral dalam Islam. Kedua, berkomunikasi secara baik dengan anggota keluarga dan saling memberi pengertian.

 

Ketiga, mengatur waktu dengan baik, agar tidak terjadi tumpang tindih aktivitas yang dapat mengganggu produktivitas dan keseimbangan dalam keluarga. Keempat, mengelola keuangan dengan bijak, menghindari pemborosan dan menjaga keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan. Kelima, menjaga kesehatan fisik dan mental, dengan menjaga pola makan yang sehat dan olahraga, serta merawat hubungan sosial dengan anggota keluarga dan masyarakat di sekitar.

 

Selain itu, dalam manajemen rumah tangga muslim juga diutamakan nilai-nilai Islam dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Hal ini dapat tercermin dalam pelaksanaan shalat, membaca Al-Quran, beribadah, zakat, sedekah, dakwah dan mengajarkan nilai-nilai Islam kepada anggota keluarga yang lain.

 

Manajemen strategik keluarga adalah proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi strategi keluarga agar dapat mencapai tujuan jangka pendeka, menengaj dan panjangnya secara efektif dan efisien. Proses manajemen strategik melibatkan analisis lingkungan dengan cara melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal keluarga, yang mencakup analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) untuk mengetahui kondisi internal dan eksternal keluarga, terlebih sekarang ini kita hidup dalam sistem sekuler disatu sisi, namun juga berada di era disrupsi 5.0 di sisi lainnya.

 

Ramadhan transformatif menuntut adalah perubahan manajemen keluarga muslim mampu mengendalikan perubahan  lingkungan sosial, hukum, politik, pendidikan dan budaya. Sebagai seorang Nabi dan Rasul, Muhammad SAW adalah contoh yang sempurna bagi umat Islam dalam segala aspek kehidupan, termasuk sebagai seorang manajer.

 

Sebagai seorang pemimpin, Rasulullah SAW memimpin umat Islam dengan cara yang efektif dan efisien. Dia memiliki kemampuan untuk memotivasi dan menginspirasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Dia juga memiliki kemampuan untuk mendengarkan dan memahami masalah orang lain, dan kemudian mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya.

 

Dalam hal manajemen sumber daya, Rasulullah SAW memanfaatkan sumber daya yang ada dengan efektif. Misalnya, saat mengatur strategi dalam peperangan, beliau memanfaatkan sumber daya manusia dan material yang ada untuk mencapai kemenangan. Selain itu, beliau juga memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak, seperti mengajarkan umat Islam untuk tidak membuang-buang air, makanan, dan sumber daya alam lainnya.

 

Sebagai seorang manajer, Rasulullah SAW juga mampu mengambil keputusan dengan bijak. Beliau selalu mempertimbangkan kepentingan jangka panjang, bukan hanya kepentingan jangka pendek. Keputusan-keputusan yang beliau ambil selalu berdasarkan pada nilai-nilai Islam yang tinggi.

 

Dalam hal komunikasi, Rasulullah SAW adalah seorang yang sangat efektif dalam mengomunikasikan tujuannya. Beliau memiliki kemampuan untuk mengajarkan konsep-konsep yang kompleks dengan cara yang mudah dipahami oleh orang awam. Selain itu, beliau juga mampu memotivasi orang lain untuk bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama.

 

Rasulullah SAW adalah seorang manajer yang sangat efektif dan efisien dalam memimpin umat Islam. Beliau mampu memotivasi, menginspirasi, dan memimpin orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Beliau juga mampu mengelola sumber daya yang ada dengan bijak, mengambil keputusan yang bijak, dan berkomunikasi dengan efektif.

 

(AhmadSastra,KotaHujan,02/03/23 : 12.58 WIB)

 

__________________________________________ Website : https://www.ahmadsastra.com Twitter : https://twitter.com/@ahmadsastra1 Facebook : https://facebook.com/sastraahmad FansPage: https://facebook.com/ahmadsastra76 Channel Telegram : https://t.me/ahmadsastraofficial Instagram : https://instagram.com/sastraahmad

Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.