Oleh : Ahmad Sastra
Menuntut ilmu sangat diwajibkan bagi setiap orang Islam tanpa terkecuali, baik laki-laki, perempuan, tua maupun muda. Menuntut ilmu disini mengandung makna yang sangat luas, yaitu mencari ilmu pengetahuan melalui proses belajar dibawah bimbingan ahli ilmu (ulama/guru). Adapun Belajar secara mandiri dapat dilakukan dengan membaca, mengamati dan mempelajari suatu ilmu tanpa bantuan orang lain (guru).
Tetapi harus diingat, tidak semua ilmu itu dapat dipelajari secara sendiri. Hal itu di samping karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki individu itu sendiri sehingga butuh bantuan orang lain yang lebih ahli, juga dikarenakan adanya ilmu yang dalam mempelajarinya harus melalui bimbingan guru / mursyid, terutama dalam belajar membaca Al-qur’an, aqidah, hukum-hukum Islam dan ubudiyah.
Kewajiban menuntut ilmu bagi setiap umat Islam itu berlaku sepanjang hayat. Rasulullah memerintahkan untuk menuntut ilmu sejak masih dalam ayunan / buaian (ibu) sampai ke liang lahat (meninggal). Sehingga hanya kematianlah yang mampu menghentikan kewajiban seorang muslim dalam menuntut ilmu. “Carilah ilmu itu sejak dari ayunan sampai masuk ke liang lahat”(HR. Muslim)
Dengan demikian, dalam menuntut ilmu tidak ada istilah “sudah tua”. Boleh saja pendidikan formal lewat bangku sekolah atau kuliah telah selesai, tetapi kegiatan belajar kepada siapapun dan dimanapun harus tetap dilaksanakan hingga akhir hayat, baik di keluarga, pengajian di masjid, majlis-majlis taklim, dan lain sebagainya.
Selain niat yang kuat, ulet, mandiri, dan kerja keras, hal lain yang tidak boleh dikesampingkan dalam menuntut ilmu adalah hormat dan berlaku baik kepada guru sebagaimana yang tersebut dalam sabda Rasulullah SAW berikut: ”Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu.” (HR. Tabrani)
Menurut Imam Az-Zarnuji dalam Kitab “Ta’limul Muta’allim” salah satu penyebab tidak manfaatnya ilmu yang dimiliki oleh para generasi sekarang adalah kurang tawadhu’ atau kurang hormatnya siswa kepada guru.
Indikasi tidak bermanfaatnya ilmu itu adalah ilmu yang dimilikinya itu tidak mampu mendekatkannya kepada Allah dan tidak melahirkan kepatuhan kepada-Nya, bahkan semakin menjauhkannya dengan Allah, serta tidak dapat mendatangkan kemanfaatan bagi orang banyak, bahkan sebaliknya seringkali malah merugikannya orang lain. Akibatnya seperti yang dapat kita lihat di negeri ini, banyak orang pinter yang pada akhir karirnya tidak selamat akibat olahnya sendiri.
Nah oleh karena itu teruslah belajar sampai akhir hayat, jadilah seorang pembelajar, namun harus tetap rendah hati dan memuliakan seorang guru. Sebab disitulah kemuliaan dan keberkahan akan diraih oleh orang yang berilmu. Jangan malah sebaliknya, berilmu, namun justru merugikan diri sendiri dan merugikan orang lain.
(AhmadSastra,KotaHujan,04/09/22 : 11.34 WIB)
__________________________________________ Website : https://www.ahmadsastra.com Twitter : https://twitter.com/@ahmadsastra1 Facebook : https://facebook.com/sastraahmad FansPage: https://facebook.com/ahmadsastra76 Channel Telegram : https://t.me/ahmadsastraofficial Instagram : https://instagram.com/sastraahmad