NABI DIHINA LAGI, DI TENGAH UMAT ISLAM YANG TERJERAT DISORIENTASI



 

Oleh : Ahmad Sastra  

 

Jakarta, CNN Indonesia -- Dua politikus India yang menghina Nabi Muhammad SAW mendapat hukuman skorsing dari Partai Bharatiya Janata (BJP). Nupur Sharma dan Naveen Kumar Jindal merupakan anggota BJP. Sharma menjabat sebagai juru bicara, sementara Jidal adalah kepala operasi media. Keduanya melontarkan kata-kata yang menghina Nabi Muhammad SAW. Sharma mengeluarkan pernyataan di sebuah acara debat di televisi, sedangkan Jidal mencuitkannya di media sosial. ( Sumber artikel CNN Indonesia "Hina Nabi Muhammad, Politikus India Dihukum" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20220606111414-113-805304/hina-nabi-muhammad-politikus-india-dihukum).

 

Jakarta, CNBC Indonesia - Sharma sendiri telah mengatakan di Twitter bahwa dia tidak pernah ada niat untuk menyakiti perasaan agama siapa pun. "Jika kata-kata saya telah menyebabkan ketidaknyamanan atau menyakiti perasaan keagamaan siapa pun, saya dengan ini menarik pernyataan saya tanpa syarat," katanya. Sementara juru bicara BJP lainnya, yakni Naveen Jindal dikeluarkan dari partai, karena komentar yang dia buat tentang Islam di media sosial. Jindal mengatakan di Twitter bahwa dia mempertanyakan beberapa komentar yang dibuat terhadap dewa-dewa Hindu. "Saya hanya menanyai mereka tetapi itu tidak berarti saya menentang agama apa pun," katanya.

 

Entah kali yang keberapa peristiwa penghinaan atas Rasulullah yang mulia ini terjadi di seluruh dunia. Bahkan di negeri ini, Indonesia yang mayoritas muslim, seringkali terjadi penghinaan atas ajaran Islam seperti jihad dan khilafah. Ibadah haji juga banyak yang memprotes atas nama SARA. Beberapa ajaran Islam di negeri ini justru dituduh sebagai sumber terorisme. Tak heran jika ada oknum pendeta yang meminta kemenag untuk menghapus 300 ayat Al Qur’an dengan tuduhan bisa menimbulkan terorisme. Sampai kapankah penghinaan atas Islam, ulama dan ajaran Islam ini bisa berhenti atau dihentikan, di negeri ini atau di seluruh dunia ?.

 

Dunia kini sedang dihegemoni oleh ideologi demokrasi yang konon katanya memberikan kebebasan untuk berserikat dan berekspresi, namun mengapa disaat umat Islam menyuarakan Islam sebagai bagian dari kebebasan berekspresi, para pengasong demokrasi justru memberikan berbagai tuduhan keji. Berbagai apologi sampah mereka lontarkan kepada Islam dan ajarannya, termasuk kepada dakwah Islam. Namun ironisnya, disisi lain, LGBT mereka bela mati-matian atas nama HAM. Dunia menuju kegelapan peradaban disaat kekuasaan dipegang oleh para pecundang dan pendengki Islam. Demokrasi sekuler liberal adalah biang keroknya, sementara para jongos adalah pelakunya.

 

Setelah di India, entah mau menyusul negara apa lagi. Selama paradigma kebebasan bereskpresi ala sekulerisme dipelihara, maka selama itu pula agama Islam akan terus mendapatkan tekanan, intimidasi, tuduhan, persekusi, permusuhan dan bahkan stigmatisasi. Sekulerisme adalah paham kufur yang anti agama, lebih tepatnya anti Islam. Karena itu, apapaun yang bernuansa Islam, akan dibabat habis. Ekonomi Islam akan diawasi dan dicurigai, sementara politik Islam akan dihabisi sampai akar-akarnya.

Gagasan khilafah yang memang bagian dari ajaran Islampun dipersekusi dimana-mana, padahal baru sebatas gagasan untuk menyelesaikan krisis multidimensi dunia saat ini. Apakah kelak, ritual sholat, zakat, haji dan puasa sebagai ajaran Islam akan dipersekusi juga ?. Islam memang agama sempurna, tentu memiliki ajaran yang sempurna, yakni meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, baik ekonomi, pendidikan, politik, budaya dan hukum.

 

Buktinya di perguruan tinggi ada jurusan politik Islam. Apakah jurusan politik Islam dimaksudnya untuk membelokkan paradigma politik Islam ?. Apakah jurusan-jurusan yang berkaitan dengan sistem Islam dimaksudnya untuk dekonstruksi Islam ?. Semestinya tidak begitu kan ?. Idealnya, keberadaan kampus-kampus Islam itu untuk mempercapat tegaknya peradaban Islam di dunia untuk menebarkan rahmat bagi alam semesta. Perhatikan beberapa firman Allah berikut :

 

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya (QS Ali Imran : 19)

 

Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (QS Al Anbiyaa : 107). Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu (QS Al baqarah : 208).

 

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya (QS Al A’raf : 96)

 

H. Mamun Zahrudin, Guru Bahasa Arab MTs El Ghazy Tambun Selatan menjelaskan firman Allah dalam S. Al Fath ayat 23 : Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunatullah itu ( QS Al Fath 23) dengan menekankan betapa tunduk patuhnya alam semesta kepada aturan Allah. Pertanyaannya lantas mengapa manusia yang diberikan akal justru mendustakan Allah, bahkan banyak yang justru menghina Allah, Nabi, Islam dan ajarannya ?. Mengapa ?.

 

Dijelaskan oleh H. Mamun Zahrudin bahwa alam semesta dan segala yang ada didalamnya tunduk pada aturan yang disebut hukum alam atau sunnatullah itu. Hukum dan ketetapan itu dibuat dan dikendalikan oleh satu kekuatan yang maha dahsyat. Kekuatan yang meliputi seluruh alam jagat raya yang maha luas. Dia yang mengatur alam jagat raya itu mengetahui setiap butir dan titik yang ada di alam semesta, Dia mempunyai kekuatan yang tak terbatas. Dia yang menguasai hukum dan aturan itu adalah kekuatan yang SATU, tidak mungkin ada dua atau tiga. Jika yang mengatur hukum dialam ini ada 2 atau 3 pasti akan terjadi kekacauan pada sistem alam semesta. Alam semesta akan bingung aturan yang mana yang harus diikuti. Yang menguasai hukum alam itu adalah kekuatan yang SATU, Dialah Allah sang Penguasa Tunggal.

 

Sistem di alam semesta telah membuktikan bahwa alam semesta tunduk pada hukum dan aturan yang satu, yaitu sunnatullah. Jika ada Tuhan lain selain Allah pasti alam ini akan kacau dan hukum alam tidak berlaku. Tuhan yang satu menghendaki matahari terbit dari timur dan terbenam di barat, tapi Tuhan yang lain menghendaki sebaliknya. Tuhan yang satu menghendaki api panas, tapi Tuhan yang lain menghendaki api itu dingin. Pasti akan terjadi kekacauan dimana mana. Inilah satu bukti bahwa Allah itu satu, Dia penguasa tunggal, tidak ada yang setara atau menyamainya.

 

Begitupun jika banyak aturan manusia di dunia ini, maka akan terjadi kekacauan, sebagaimana yang terjadi hari ini. Bukan hanya kacau, namun akan terjadi gegelapan peradaban. Berbagai tindak amoral dilegitimasi atas nama HAM, bahkan penghinaan atas Islam dipandang sebagai kebebesan berekspresi. Inilah kekacauan yang sesungguhnya, melebihi kekacauan yang ditimbulkan oleh ketidakseimbangan alam semesta. Jika semua manusia yang berakal ini tunduk dan patuh kepada hukum Allah, maka akan terjedi keteraturan, sebagaimana alam semesta yang tunduk patuh kepada hukum Allah semata.

 

Allah SWT berfirman, "Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” (QS.5,50). Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta (QS Thaha : 124).

 

Tapi sayang seribu sayang, banyak kaum muslimin yang justru disorientasi dan lebih dekat kepada orang-orang kafir yang sejak awal menentang Islam. Disorientasi kaum muslimin ini akan menambah daftar panjang penistaan atas Islam. Sebab disorientasi ini akan membungkan mulut saat agamanya dihina. Entah apa yang akan disampaikan di pengadilan Allah nanti, disaat di dunia diam seribu bahasa, padahal agamanya dihina dan dilecehkan ?.

 

(AhmadSastra,KotaHujan,07/06/22 : 10.20 WIB)

 

 

 

 

 

 

 

 

__________________________________________ Website : https://www.ahmadsastra.com Twitter : https://twitter.com/@ahmadsastra1 Facebook : https://facebook.com/sastraahmad FansPage: https://facebook.com/ahmadsastra76 Channel Telegram : https://t.me/ahmadsastraofficial Instagram : https://instagram.com/sastraahmad

Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Categories