PSEUDO ENEMY



 

Oleh : Ahmad Sastra

 

Istilah pseudo-/pseu·do-/ /pséudo/ bentuk terikat yang artinya semu; palsu; bukan sebenarnya. Sementara enemy artinya musuh. Frase pseudo enemy maknanya adalah musuh yang dibuat-buat yang sesungguhnya bukan musuh. Oleh ideologi kapitalisme dan komunisme, Islam dijadikan sasaran pseudo enemy dengan berbagai narasi palsu untuk alat propaganda bagi dunia agar ideologi mereka tetap eksis. Pseudo enemy ini disasarkan kepada dunia dan umat Islam dengan tujuan munculnya islamophobia. Hasilnya dunia akan memusuhi Islam, bahkan termasuk kalangan muslim itu sendiri.

 

Dikatakan sebagai pseudo karena secara normatif, empirik dan historis, Islam itu diturunkan Allah justru untuk menebarkan kebaikan atau menjadi rahmat bagi alam semesta. Islam hadir tidak hanya sebagai rahmat bagi umat manusia, tetapi juga alam semesta. Pesan dan makna rahmatnya Islam sudah diisyaratkan dalam Alquran dan hadis. Secara kebahasaan, rahmat berasal dari bahasa Arab, rahman, yang berarti ‘kasih sayang.’ Ada lebih dari 90 ayat di dalam Alquran yang menyinggung tentang rahmat. Ungkapan Bismillahi ar-Rahmaan ar-Rahiim acapkali diulang-ulang pada awal hampir setiap surah.

 

Pseudo enemy ini dijalankan sebagai agenda politik ideologi kapitalisme dan komunisme sebagai cara licik untuk tetap mempertahankan berbagai kejahatan mereka. Demokrasi sendiri yang konon katanya memuja kebebasan berekspresi, namun pada tataran empirik tidak lebih dari pepesan kosong, sebab faktanya justru memusuhi Islam.

 

Islam diturunkan Allah ke muka bumi kepada nabi Muhammad bertujuan untuk menjadi solusi atas segala permasalahan dunia. Karena Islam adalah langsung datang dari Allah, maka Allah pulalah yang paling tahu permasalahan dunia. Segala nilai dan peraturan hidup dalam ajaran Islam akan memberikan ketenangan jiwa, kepuasan akal dan solusi kehidupan. Islam adalah agama yang sempurna yang memberikan pencerahan atas semua problem manusia. Islam membawa konsep yang sempurna dalam berbagai bidang kehidupan. Baik bidang politik, ekonomi, pendidikan, budaya, tehnologi, pergaulan dan kesehatan. Islam memberikan solusi dari hal yang paling kecil hingga hal yang paling besar. Dari doa masuk toilet hingga metode mendirikan Negara. Semua ada dalam Islam.

 

Rasulullah Muhammad SAW bersabda, “Sayangilah siapa saja yang ada di muka bumi, niscaya Allah menyayangi.” Artinya, Islam amat menganjurkan umatnya untuk menebar kasih sayang. Bahkan, itulah misi kenabian Rasulullah SAW, sebagaimana dijelaskan dalam surah al-Anbiya ayat 107. Terjemahannya, “Dan tidaklah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil ‘alamin).” Di antara sifat-sifat Allah adalah Mahapengasih dan Mahapenyayang. Alquran surah al-A’raf ayat 156 menegaskan, rahmat Allah meliputi segala sesuatu. Dengan pesan inilah, risalah Islam menyebar ke muka bumi.

 

Padahal the real enemy bagi manusia yang sesungguhnya adalah kapitalisme demokrasi sekuler dan komunisme sosialisme ateis yang merupakan ideologi penyebab berbagai bencana dan malapetaka bagi manusia dan kemanusiaan, bukan Islam yang datangnya dari Allah. Namun karena kejahatan kedua ideologi inilah, Islam dijadikan sasaran fitnah dengan membangun narasi agar dunia memusuhi Islam. Padahal merekalah musuh nyata bagi manusia dan kemanusiaan.

 

Berbagai kezaliman dipertontonkan secara fulgar oleh ideologi kapitalisme ini. Pertama, kezaliman politik. Mengingat kekuasaan terhadap manusia dimonopoli oleh komunitas tertentu di antara mereka. Komunitas yang memonopoli kekuasaan ini senang memaksakan kehendaknya kepada rakyat, tanpa memberikan hak kepada siapapun untuk mengemukakan pendapatnya dalam menyusun program dan cara kerja penguasa. Di sana telah terjadi perampasan hak rakyat secara masif oleh sentral kekuatan politik negara.

 

Kedua, kezaliman sosial. Proses penjaringan penguasa dalam sistem kapitalisme diberikan hanya kepada orang-orang berduit dan yang mau melakukan tindakan tercela berupa suap atau gratifikasi. Akibatnya orang-orang yang sebenarnya memiliki kejujuran dan integritas tidak tidak ada peluang sama sekali jika tak memiliki uang.

 

Kapitalisme dengan demikian berwatak diskriminatif terhadap orang-orang baik yang sejatinya layak menjadi pemimpin. Terbukti banyaknya tindak pidana korupsi adalah cara untuk mengembalikan modal politik penguasa dalam sistem kapitalisme.

 

Ketiga, kezaliman ekonomi.  Tumbuhnya kelas sosial kapitalis yang memiliki kekayaan yang melimpah di satu sisi tapi terdapat pula kelas sosial yang sangat miskin di sisi lain. Kekayaan segelintir orang bisa melebihi harta ratusan juta rakyat jelata.

 

Hal ini diakibatkan oleh belum terfikirnya pembuatan peraturan pendistribusian kekayaan negara kepada rakyat. Karenanya tumbuh kelas sosial yang kaya (kapitalis) yang rakus dan menzalimi sesama demi memuaskan nafsunya tanpa mengindahkan aturan. Tumbuhlah praktek-praktek ribawi yang sangat menjerat si miskin.

 

Keempat, kezaliman jiwa. Masyarakat kapitalistik tidak dibangun di atas asas persaudaraan melainkan pemaksaan dan kepentingan sepihak. Inilah yang kemudian menghilangkan kejernihan jiwa penguasa dan rakyat. Mereka tumbuh menjadi penindas yang lemah. Jiwa mereka menjadi gelap penuh egoisme dan kecongkakan.

 

Akibatnya berbagai bentuk kejahatan dan kriminalitas  tumbuh subur dari dari pucuk penguasa hingga rakyat jelata. Rakyat kemudian banyak mengalami stress dan depresi akibat tekanan ekonomi yang kian menjerat. Nyawa begitu murah di mata ideologi kapitalisme ini. Berbagai rekayasa perang bahkan hanya untuk henemoni ekonomi dengan menjual senjata kepada kedua pihak yang berkonflik.

 

Sementara Islam adalah dinullah yang justru memiliki visi untuk melindungi manusia dan kehidupan seluruhnya. Hukum-hukum Islam justru bertujuan untuk melindungi akal, harta, jiwa, keturunan, agama dan negara. Sungguh telah Kami ciptakan manusia dalam keadaan yang paling sempurna [dibanding makhluk lain]'' (QS At-Tin: 4). Ayat ini menunjukkan tentang bentuk penghormatan Allah terhadap makhluk ciptaan-Nya yang bernama manusia. Salah satu bentuk tanggungjawab manusia dalam memuliakan dirinya adalah dengan melindungi nyawa dan raganya di dunia ini.

 

Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah ia memelihara kehidupan manusia semuanya,'' (QS Al-Maidah: 32). Membunuh satu nyawa sama dengan membunuh manusia sejagad dan menghidupi satu nyawa sama dengan menghidupi manusia sejagad''.

 

Penghormatan terhadap hak hidup manusia itu mutlak hukumnya, siapapun orangnya, apapun jabatan dan profesinya.. Tuntutan kepada seseorang (manusia) untuk menjaga hak hidup manusia lainnya adalah misi utama diturunkannya Islam oleh Allah. Menjaga hak hidup manusia lain bukan hanya memelihara atau melindungi kemaslahatan diri seseorang itu, tapi juga melindungi kemaslahatan berdimensi makro, atau kemaslahatan banyak aspek dalam kehidupan manusia. Misi besar ini hanya bisa diwujudkan jika hukum Islam diterapkan secara kaffah di muka bumi ini menggantikan ideologi kapitalisme dan komunisme yang destruktif.

 

Pseudo enemy atas Islam akan terus berlanjut selama kedua ideologi itu masih ada pemujanya. Namun, jika umat Islam dan bangsa menyadari akan kejahatan kedua ideologi itu serta memahami betapa indahnya Islam, maka kecongkakan kedua ideologi itu akan berakhir dengan sendirinya. Waspadai upaya narasi pseudo enemy dan terus berdakwah menyadarkan akan indahnya Islam kepada umat manusia.

 

(AhmadSastra,KotaHujan,21/02/22 : 12.03 WIB)

 

 

 

 

 

__________________________________________ Website : https://www.ahmadsastra.com Twitter : https://twitter.com/@ahmadsastra1 Facebook : https://facebook.com/sastraahmad FansPage: https://facebook.com/ahmadsastra76 Channel Telegram : https://t.me/ahmadsastraofficial Instagram : https://instagram.com/sastraahmad

Tags

Posting Komentar

1 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.