Oleh : Ahmad Sastra
Istilah saturasi mengemuka seiring dengan munculnya pandemi covid 19 yang melanda negeri ini. Saturasi oksigen adalah parameter untuk menentukan kadar oksigen di dalam darah. Dikutip dari News Medical Life Sciences, saturasi oksigen mengukur persentase oksihemoglobin (hemoglobin yang terikat oksigen) dalam darah, dan direpresentasikan sebagai saturasi oksigen arteri (SaO2) dan saturasi oksigen vena (SvO2).
Penderita Covid-19 yang memiliki kadar oksigen rendah dapat mengalami yang disebut happy hypoxia, yaitu suatu kondisi yang ditandai dengan saturasi yang rendah namun tidak bergejala. Saturasi oksigen adalah persentase Hb (Hemoglobin) yang mengikat oksigen atau kejenuhan Hb yang teroksigenisasi. Saturasi oksigen juga penting diketahui bagi pengidap penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma, pneumonia, kanker paru-paru, anemia, gagal jantung, serangan jantung.
Hemoglobin merupakan bagian darah yang bertugas mengikat oksigen dan mengedarkannya ke organ, jaringan, dan sel tubuh. Setiap sel darah merah di dalam tubuh kita umumnya mengandung sekitar 270 juta hemoglobin. Melansir Verywell Health, ada beberapa faktor yang memengaruhi tingkat saturasi oksigen, antara lain: Sedikit banyaknya oksigen yang dihirup, lancar atau tidaknya proses pertukaran gas di paru-paru, konsentrasi hemoglobin di dalam sel darah merah dan tingkat kekuatan atau afinitas hemoglobin dalam mengikat oksigen.
Mengukur saturasi bisa menggunakan tes analisa gas darah. Pengukurannya dilakukan di rumah sakit dan harus dikerjakan oleh tenaga medis profesional. Hasil kadar oksigen normal dan abnormal pada tes analisa gas darah adalah sebagai berikut : kadar oksigen tinggi ketika tekanan parsial oksigen (PaO2): di atas 120 mmHg. Kadar oksigen normal ketika ketika saturasi oksigen (SaO2): 95–100 dan tekanan parsial oksigen (PaO2): 80–100 mmHg. Kadar oksigen rendah ketika saturasi oksigen (SaO2): di bawah 95% dan tekanan parsial oksigen (PaO2) : di bawah 80 mmHg. Saturasi rendah bisa menyebabkan pingsan bahkan kematian.
Jika tak bisa ke rumah sakit, maka pulse oxymeter merupakan alat cek saturasi oksigen yang cukup praktis dan dapat digunakan sendiri di rumah. Alat ini memperkirakan jumlah oksigen di dalam darah dengan cara mengirimkan sinar inframerah ke pembuluh darah kapiler. Kadar oksigen dalam darah ditakar dari banyak cahaya yang dipantulkan dari kapiler.
Saturasi oksigen di kenal di dunia medis atau kedokteran. Bagaimana jika kata
saturasi digunakan dalam bidang spiritual. Merujuk pada asal makna kata, maka
jika disebut saturasi spiritual memiliki makna seberapa tinggi kadar spiritual
seseorang. Indikator spiritual adalah keimanan dan ketaqwaan. Semakin maksimal
saturasi spiritual, maka manusia itu semakin berkualitas iman dan taqwa. Kualitas
iman dan taqwa akan melahirkan adab dan peradaban yang agung.
Saturasi spiritual diawali oleh visi hidup manusia yang benar sejalan dengan apa yang diinginkan oleh Allah. Terkait dengan visi hidup, Allah berfirman : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS Az Zariyat : 56). Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (QS Al An’am : 162).
Visi hidup inilah yang akan menjadi pondasi fundamental bagi aspek-aspek lain dari kehidupan manusia. Jika visinya sudah salah, maka misi dan strateginya juga bisa salah. Jika setiap individu memiliki visi yang benar, maka akan melahirkan sebuah masyarakat atau negeri yang memiliki saturasi spiritual yang optimal.
Saturasi spiritual kolektif akan menghasilkan masyarakat beriman dan bertaqwa yang akan melahirkan keberkahan dari Allah. Sebaliknya jika saturasi spiritualnya rendah, Allah akan menurunkan siksa karena kemurkaanNya.
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS Al A’raaf : 96).
Dalam pandangan jumhur ulama, taqwa adalah melaksanakan seluruh perintah Allah dan menjauhi seluruh larangan Allah. Indikator ketaqwaan menurut Imam al Ghazali ada tiga : pertama taat kepada perintah Allah. Kedua takut bermaksiat kepada Allah dan ketiga senantiasa membersihkan hati (tazqiyatun nafs) dari penyakit-penyakit hati.
Saturasi spiritual yang normal dalam arti iman dan taqwa ditunjukkan oleh firman Allah : Apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya. (QS Al Hasyr : 7)
Keimanan dan ketaqwaan yang berkualitas sebagai syarat saturasi spiritual yang normal akan mendatangkan pertolongan Allah. Perhatikan firmanNya : Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat. (QS An Nashr : 1-3)
Sebaliknya, saturasi spiritual juga bisa rendah, dimana manusia justru tidak beriman dan tidak bertaqwa. Jika makna taqwa adalah taat, maka sebaliknya, saturasi rendah adalah ketika manusia tidak taat kepada Allah dan Rasulullah. Saturasi spiritual rendah ditandai ketika manusia telah banyak melakukan perilaku maksiat. Padahal saturasi spiritual rendah akan mendatangkan bencana. Banyak ayat yang menunjukkan saturasi spiritual rendah dan berakibat kepada bencana, empat diantaranya adalah :
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (QS Asy Syura : 30)
Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, Maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. dan cukuplah Allah menjadi saksi. (QS An Nisaa : 79)
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS Ar Ruum : 41)
Dan Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam Keadaan buta". Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam Keadaan buta, Padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?" (QS Thaahaa : 124-125).
Keimanan dan ketaqwaan kolektif ini memang membutuhkan sistem hidup yang mendukungnya. Agak sulit akan tercipta masyarakat beriman dan bertaqwa jika sistem hidupnya sekuler liberal. Begitupun saturasi oksigen juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan dimana manusia hidup, apakah sehat atau penuh polusi udara. Sistem hidup islami akan berkonstribusi positif bagi terjaganya saturasi spiritual normal yang bersifat kolektif.
Saturasi oksigen sangat dipengaruhi oleh faktor internal seperti fungsi paru dan sistem peredaran darah optimal dan faktor eksternal yakni sebanyak apa kadar udara yang dihirup. Begitupun dengan saturasi spiritual, juga dipengaruhi oleh faktor internal seperti sejauh mana fungsi otak, hati, pancaindera, naluri secara optimal serta faktor eksternal seperti lingkungan dimana manusia hidup dan sistem hukum yang berlaku.
Menjaga saturasi oksigen yang normal adalah penting, karena berkaitan dengan kesehatan fisiologis. Sementara menjaga saturasi spiritual yang normal jauh lebih penting, karena berkaitan dengan kesehatan rohani. Kesehatan rohani dan jasmani idealnya berjalan seiring. Sebab kesehatan fisik sangat mendukung pelaksanaan ibadah, sementara ibadah akan meningkatkan saturasi spiritual atau meningkatkan iman dan taqwa. Iman dan taqwa akan mengantarkan kepada ridho Allah. Sementara ridho Allah akan mengantarkan kepada kenikmatan surga.
(AhmadSastra,KotaHujan,03/08/21 : 15. 15 WIB)
__________________________________________ Website : https://www.ahmadsastra.com Twitter : https://twitter.com/@ahmadsastra1 Facebook : https://facebook.com/sastraahmad FansPage: https://facebook.com/ahmadsastra76 Channel Telegram : https://t.me/ahmadsastraofficial Instagram : https://instagram.com/sastraahmad