Oleh : Ahmad Sastra
Imam As Suyuthi mendeskripsikan sejarah sebagai pertarungan potensi kejahatan manusia dan potensi kebaikan manusia, keduanya akan dicatat sebagai sejarah. Ekspresi potensi jahat akan dicatat sebagai sejarah kelam, ekspresi potensi kebaikan akan dicatat sebagai sejarah gemilang.
Itulah mengapa, dalam sejarah selalu ada pertarungan antara manusia penengak kebenaran dan manusia kebatilan. Saat ada Musa, maka ada pula Fir’aun, Saat Ibrahim, maka ada pula namrud, dan saat Rasulullah Muhammad, maka pula Abu jahal.
Al Qur’an memaparkan rentetan sejarah Nabi-nabi terdahulu, sebagaimana diungkap oleh Sayyid Qutb adalah untuk diambil pelajaran melalui analisis interpretasi atas berbagai peristiwa yang melingkupi kita hari ini.
Target pembelajaran sejarah adalah agar kita bisa mengambil peran sebaga penegak kebenaran Islam [penolong agama Allah] sebagaimana para Nabi telah mencontohkan. Sebaliknya, jangan sampai kita menjadi pecundang yang justru memusuhi dan atau menghalangi tegaknya agama Allah.
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (QS Yusuf : 111).
Kita ambil salah satu paparan sejarah dalam Al Qur’an yakni kehadiran Musa yang Fir’aun. Istilah fir’aun tidak merujuk kepada nama, namun kepada sistem dan kondisi politik kekuasaan. Sebab raja fir’aun tidak selalu bernama fir’aun, namun menunjukkan indikator kekuasaan yang zolim dan diktator.
Karena itu interpretasi sejarah yang diulang oleh Allah dalam setiap zaman harus bisa kita baca secara cerdas, agar kita bisa mengambil peran yang benar. Setidaknya ada sepuluh karakter kekuasaan politik rezim fir’aun dalam al Qur’an’ :
KUFUR DAN MENDUSTAKAN AGAMA. Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar. Tetapi Fir´aun mendustakan dan mendurhakai. Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa). Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya. (Seraya) berkata: "Akulah tuhanmu yang paling tinggi". Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Tuhannya) [QS An Nazi’at : 20-26].
SOMBONG, SOK KUASA DAN MERASA PEMILIK NEGARA. Dan Fir´aun berseru kepada kaumnya (seraya) berkata: "Hai kaumku, bukankah kerajaan Mesir ini kepunyaanku dan (bukankah) sungai-sungai ini mengalir di bawahku; maka apakah kamu tidak melihat(nya). Bukankah aku lebih baik dari orang yang hina ini dan yang hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya). Mengapa tidak dipakaikan kepadanya gelang dari emas atau malaikat datang bersama-sama dia untuk mengiringkannya?. Maka Fir´aun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu) lalu mereka patuh kepadanya. Karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik. [QS Az Zukhruf : 51-54]
DIKELILINGI OLEH PENASEHAT DAN PEMBISIK JAHAT. Berkatalah pembesar-pembesar dari kaum Fir´aun (kepada Fir´aun): "Apakah kamu membiarkan Musa dan kaumnya untuk membuat kerusakan di negeri ini (Mesir) dan meninggalkan kamu serta tuhan-tuhanmu?". Fir´aun menjawab: "Akan kita bunuh anak-anak lelaki mereka dan kita biarkan hidup perempuan-perempuan mereka; dan sesungguhnya kita berkuasa penuh di atas mereka" [QS Al A’raf : 127].
MENEBAR ANCAMAN DAN FITNAH. Fir´aun berkata: "Sungguh jika kamu menyembah Tuhan selain aku, benar-benar aku akan menjadikan kamu salah seorang yang dipenjarakan". [QS Asy Syu’araa : 29]. Fir´aun berkata kepada pembesar-pembesar yang berada sekelilingnya: Sesungguhnya Musa ini benar-benar seorang ahli sihir yang pandai [QS Asy Syu’araa : 34]. Fir´aun berkata: "Apakah kamu sekalian beriman kepada Musa sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia benar-benar pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu maka kamu nanti pasti benar-benar akan mengetahui (akibat perbuatanmu); sesungguhnya aku akan memotong tanganmu dan kakimu dengan bersilangan dan aku akan menyalibmu semuanya" [QS Asy Syu’araa : 49]
BERPOLITIK TRANSAKSIONAL BERBAGI KURSI KEKUASAAN. Maka tatkala ahli-ahli sihir datang, merekapun bertanya kepada Fir´aun: "Apakah kami sungguh-sungguh mendapat upah yang besar jika kami adalah orang-orang yang menang?. Fir´aun menjawab: "Ya, kalau demikian, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan menjadi orang yang didekatkan (kepadaku)" [QS Asy Syu’araa : 41-42]
ANTI KRITIK DAN MENOLAK DAKWAH ISLAM. Kemudian sesudah Rasul-rasul itu, Kami utus Musa dan Harun kepada Fir´aun dan pemuka-pemuka kaumnya, dengan (membawa) tanda-tanda (mukjizat-mukjizat) Kami, maka mereka menyombongkan diri dan mereka adalah orang-orang yang berdosa. Dan tatkala telah datang kepada mereka kebenaran dari sisi Kami, mereka berkata: "Sesungguhnya ini adalah sihir yang nyata". Musa berkata: "Apakah kamu mengatakan terhadap kebenaran waktu ia datang kepadamu, sihirkah ini?" padahal ahli-ahli sihir itu tidaklah mendapat kemenangan". Mereka berkata: "Apakah kamu datang kepada kami untuk memalingkan kami dari apa yang kami dapati nenek moyang kami mengerjakannya, dan supaya kamu berdua mempunyai kekuasaan di muka bumi? Kami tidak akan mempercayai kamu berdua" [QS Yunus : 75-78]
PERSEKUSI, KRIMINALISASI, ISLAMOPHOBIA DAN KAPITALISTIK. Dan berkata Fir´aun (kepada pembesar-pembesarnya): "Biarkanlah aku membunuh Musa dan hendaklah ia memohon kepada Tuhannya, karena sesungguhnya aku khawatir dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di muka bumi" [QS Al Mukmin : 26]. Dan sesungguhnya telah Kami utus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami dan keterangan yang nyata kepada Fir´aun, Haman dan Qarun; maka mereka berkata: "(Ia) adalah seorang ahli sihir yang pendusta" [QS Al Mukmin : 23-24]
MENZOLIMI DAN MENINDAS RAKYAT. Kaum Musa berkata: "Kami telah ditindas (oleh Fir´aun) sebelum kamu datang kepada kami dan sesudah kamu datang. Musa menjawab: "Mudah-mudahan Allah membinasakan musuhmu dan menjadikan kamu khalifah di bumi(Nya), maka Allah akan melihat bagaimana perbuatanmu [QS Al A’raf : 129]. Mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu daripada bukti-bukti yang nyata (mukjizat), yang telah datang kepada kami dan daripada Tuhan yang telah menciptakan kami; maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini saja [QS Thahaa : 72]
MEMBANGGAKAN INFRASTRUKTUR DAN BERJIWA MUNAFIK. Dan berkata Fir´aun: "Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta" [QS Al Qashash : 38]. Maka tatkala mukjizat-mukjizat Kami yang jelas itu sampai kepada mereka, berkatalah mereka: "Ini adalah sihir yang nyata" Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka) padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan [QS An Naml : 13-14]
BERMULUT BESAR DENGAN TUDUHAN KEJI. Fir´aun bertanya: "Siapa Tuhan semesta alam itu?. Musa menjawab: "Tuhan Pencipta langit dan bumi dan apa-apa yang di antara keduanya (Itulah Tuhanmu), jika kamu sekalian (orang-orang) mempercayai-Nya". Berkata Fir´aun kepada orang-orang sekelilingnya: "Apakah kamu tidak mendengarkan?. Musa berkata (pula): "Tuhan kamu dan Tuhan nenek-nenek moyang kamu yang dahulu". Fir´aun berkata: "Sesungguhnya Rasulmu yang diutus kepada kamu sekalian benar-benar orang gila". Musa berkata: "Tuhan yang menguasai timur dan barat dan apa yang ada di antara keduanya: (Itulah Tuhanmu) jika kamu mempergunakan akal" [QS Asy Syua’raa : 23-28].
Nah dengan ayat-ayat Allah yang secara gamblang dipaparkan sepuluh indikator dan karakter kakuasaan fir’aun. Bisa saja fir’aun sudah binasa, namun karakter politik fir’aunisme sangat mungkin hadir kembali. Diktator adalah karakter utama politik fir’aunisme. Seorang mukmin sebagaimana dicontohnya oleh para Nabi adalah yang berdiri tegak memperjuangkan agama Allah dan mencegah segala bentuk kezoliman penguasa. Mencegah kezoliman dan mengajak kembali kepada jalan Allah (Islam) dengan perkataan yang baik dan lembut adalah cara untuk menolong manusia zalim.
Sebagaimana hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, beliau bersabda, ‘ Tolonglah saudaramu, baik yang zalim maupun yang dizalimin. Ketika itu, para sahabat yang mendengarnya bertanya, ‘ Bagaimana cara menolong orang yang zalim, wahai Rasulullah ?’. Beliau menjawab, ‘ Engkau mencegah da dari berbuat zalim. Maka sesungguhnya engkau telah menolongnya’.
Mencegah kezoliman bisa beragam bentuknya misalnya dengan menolak kezaliman, dengan mengingatkan baik lisan maupun tulisan maupun bisa juga dengan membangun sebuah sistem yang akan mampu secara efektif dan komprehensif mencegah kezaliman. Tegaknya Daulah Madinah adalah contoh bagaimana sistem negara Islam bisa mencegah berbagai bentuk kezaliman secara menyeluruh.
[AhmadSastra,KotaHujan,19/01/21 : 10.30 WIB]
__________________________________________ Website : https://www.ahmadsastra.com Twitter : https://twitter.com/@ahmadsastra1 Facebook : https://facebook.com/sastraahmad FansPage: https://facebook.com/ahmadsastra76 Channel Telegram : https://t.me/ahmadsastraofficial Instagram : https://instagram.com/sastraahmad