TRAGEDI NORWEGIA : SEBUAH DRAMA KEKALAHAN INTELEKTUAL

 



 

Oleh : Ahmad Sastra

 

Tragedi kembali terjadi. Atas nama kebebasan berpendapat, seorang perempuan berkebangsaan Norwegia, dengan songongnya merobek, meludahi dan melempar kitab suci al Qur’an. Bahkan, nampak juga ada beberapa laki-laki mempermainkan kitab suci paling sempurna itu seperti sebuah bola. Dengan congkaknya, mereka menendang al Qur’an ke sama ke mari. Selain itu, kitab suci umat Islam itu juga ada yang dibakar. Memilukan.

 

Mereka berteriak-teriak menentang islamisasi di negara tersebut. Polisi yang berjaga di sekitar manusia-manusia kalap itupun hanya menonton, tak memberikan reaksi apapun, apalagi melarang dan menangkapnya. Bahkan presiden Norwegia justru mendukung perbuatan amoral itu atas nama kebebasan berpendapat.

 

Inilah potret buruk demokrasi sekuler liberal jika diterapkan dalam sebuah negara, maka agama justru dihadang perkembangannya. Meskipun mereka teriak kebebasan berpendapat, namun tidak untuk Islam. Umat Islam dalam demokrasi justru dianggap radikal saat menyuarakan Islam. Inkonsistensi demokrasi.

 

Islam adalah agama ilmu dan peradaban. Islam adalah agama yang sangat menghargai akal dan pemikiran. Islam bukan agama doktrinal, namun memberikan ruang luas bagi manusia untuk memikirkan kebenaran Islam. Islam tidak pernah memaksa manusia untuk memeluknya. Sebab yang benar itu telah jelas adanya.

 

Karena itu Islam menantang siapapun untuk membuktikan kesalahan Islam dengan kekuatan pikiran dan argument, bukan sentimen. Menghina Islam dengan pamer sentimentalitas adalah bentuk kebodohan, kedunguan dan kekalahan intelektual. Mestinya jika tak setuju dengan Al Qur’an, mereka mendatangkan ayat semisal Al Qur’an. Begitulan Allah menantang manusia-manusia durhaka.

 

Mungkin mereka yang telah membakar Al Qur’an, meludahi, melempar dan menendangnya merasa telah mencapai kemenangan. Padahal tindakan amoral itu justru menunjukkan sebaliknya. Sebab Al Qur’an itu berupa ayat-ayat yang menujukkan kepada kebenaran. Mestinya yang anti Islam juga menunjukkan ayat-ayat yang bisa menandingi Al Qur’an.

 

Namun, demikian bagi seorang beriman, tindakan kaum bar bar norwegia itu sesungguhnya telah menyakiti hati dan membuat kemarahan. Sebab kemarahan saat agamanya dihina adalah pertanda keimanan. Rasulullah selalu tidak rela jika Islam diganggu oleh kaum kafir Quraisy saat itu. Tulisan ini adalah bentuk kemarahan saya, maka saksikanlah Ya Allah.

 

Pasca penistaan al Qur’an di Norwegia, semoga menggelombangkan kesadaran rakyat di negeri itu untuk belajar Islam. Semoga Allah kemudian memberikan petunjuk kepada rakyat negara itu untuk memeluk agama Islam. Semoga di Norwegia kelak 100 persen rakyatnya memeluk agama Islam. Sebab jika tidak, maka perbuatan keji itu justru akan mendatangkan murka Allah.

 

Satu lagi yang tidak kalah penting bahwa berbagai penistaan atas Islam dan ajaran Islam di seluruh dunia dikarenakan umat Islam memang lemah. Umat Islam bercerai berai dalam ikatan primordial dan nasionalisme. Akibatnya umat ini tidak punya pemimpin yang bisa memberikan komando saat agama ini dihina dan umat Islam terzolimi.

 

Andai tegak khilafah Islamiyah yang menyatukan umat Islam sedunia dalam satu kepemimpinan, menerapkan syariat Islam secara kaffah dan mendakwahkan Islam ke seluruh penjuru dunia, maka tidak akan ada individu, kelompok maupun negara yang berani menista Islam dan ajarannya. Sebab khilafah adalah benteng atau tameng yang melindungi segenap kaum muslimin.

 

Saatnya umat Islam sedunia menyadari ini semua, semoga dalam setiap peristiwa akan  membawa hikmah. Penghinaan Islam di Norwegia  semoga memantik kesadaran dan kebangkitan kaum muslimin di dunia untuk bersatu padu menegakkan khilafah Islam. Fakta ini mestinya mudah dipahami oleh seorang muslim yang berakal.

 

(AhmadSastra,KotaHujan,03/09/20 : 23.35 WIB)

__________________________________________ Website : https://www.ahmadsastra.com Twitter : https://twitter.com/@ahmadsastra1 Facebook : https://facebook.com/sastraahmad FansPage: https://facebook.com/ahmadsastra76 Channel Telegram : https://t.me/ahmadsastraofficial Instagram : https://instagram.com/sastraahmad

Tags

Posting Komentar

2 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
  1. Manusia yg mengaku MODERN dan INTELEK, tetapi melakukan perbuatan yg IRRASIONAL (karena frustrasi, ga tau gimana menghentikan laju gelombang islamisasi di wilayah mereka). Pamer kedunguan...

    BalasHapus
  2. Artikel bagus dan harus berpengaruh lurus terhadap kecerdasan akal tentang pristiwa di negara dan dampaknya terhadap dunia. Tentang makna sakit menimbulkan motivasi bangkit mengungkit, seperti halnya di Turki. Semoga

    BalasHapus