PENDEMI CORONA DAN JURANG RESESI GLOBAL
Sabtu, Juni 20, 2020
0
Oleh : Ahmad Sastra
Virus corona yang berdiameter sekitar 120-160 nanometer telah berhasil melumpuhkan dan merobohkan kesombongan ideologi kapitalisme. Virus adalah mikroorganisme terkecil di dunia, selain bakteri, fungi, alga dan protozoa. Mengutip laman Explain That Stuff, virus tidak bisa dilihat dengan mikroskop biasa, namun harus menggunakan mekroskop elektron.
Menurut jurnal yang diterbitkan oleh CellPress, SARS-Cov-2 memiliki diameter 100 nanometer. Sebagai gambaran sederhana, Microbiology Society mengilustrasikan kecilnya virus corona dengan kepala jarum pentul. Dibutuhkan 167 juta virus corona untuk bisa membentuk bulatan sekecil kepala jarum pentul tersebut. Nah, betapa kecilnya ukuran virus ini bukan ?.
Sejarah mencatat dahulu wabah kodok, belalang dan kutu mampu merobohkan kecongkakan kekuasaan fir’aun yang sok jadi tuhan. Sejarah juga mencatat dahulu wabah nyamuk mampu menjungkalkan kekuasaan raja songong namrud. Maka, virus corona yang merupakan tentara Allah terkecil juga akan mencatat sejarah karena mampu menjungkalkan kekuasaan kapitalisme yang telah mendunia.
Akibat pandemi global, kini dunia terancam mengalami resesi yang mungkin tidak akan pernah dibayangkan sebelumnya. Corona hanya ingin mengabarkan kepada manusia, betapa rapuhnya ideologi kapitalisme yang selama ini dipuja-puja. Kegagalan negara-negara kapitalis dan bonekanya melawan corona adalah pertanda bahwa sesaat lagi ideologi kapitalisme akan segera roboh menyusul ideologi komunisme yang terlebih dahulu roboh.
Awal 2020 bank dunia masih optimis ekonomi akan tumbuh 2,5 persen, namun pada medio tahun ini Bank Dunia memprediksi bahwa pandemi covid 19 mengakibatkan seretnya perekonomian antarnegara. Pelambatan ekonomi ini kemudian bertransmisi secara global, menjangkiti bukan hanya negara-negara miskin dan berkembang, namun juga maju. Pandemi corona telah menimbulkan new abnormal berupa ancaman resesi global.
Ancaman resesi global itu diindikasikan oleh lambatnya roda perekonomian di sejumlah negara, bahkan ada yang berhenti total. Peredaran lalu lintas barang dan produkpun bersifat lokal. Penerapan lockdown telah mengehentikan total aktivitas pembangunan infrastruktur. Sementara angka pengangguran dan kemiskinan meningkat tajam.
Bank dunia mencatat, eskalasi dampak yang dirasakan tahun ini sudah dalam zona merah artinya sangat membahayakan perekonomian jika dibanding waktu sebelumnya. Atas asumsi ini, maka Bank Dunia memproyeksikan perekonomian global tumbuh minus 5,2 persen.
Kontraksi ekonomi juga dirasakan oleh negara-negara maju seperti Amerika yang mencapai minus tujuh persen. Sementara Jepang mencapai 9,1 persen. Sedangkan Uni Eropa mencapai 6,1 persen. Sementara prediksi pertumbuhan ekonomi negara berkembang menurut Bank Dunia akan minus 2,5 persen. China tumbuh satu persen, India minus 3,2 persen, Brasil minus delapan persen.
Bank dunia bahkan menyatakan bahwa program stimulus tidak akan mampu meredam penyusutan ekonomi yang berjalan. Jurang resesi global akibat pandemi tak bisa terelakkan lagi. Sementara proses pemulihan tidak bisa dilakukan dalam waktu yang cepat.
Secara filosofis resesi global 2020 ini mengindikasikan betapa lemahnya fundamental ekonomi kapitalisme. Peredaran kekayaan yang hanya berputar pada segelintir pemodal besar bisa jatuh dengan cepat jika produksi berhenti akibat pandemi. Pajak dari para pengusahapun mandek yang mengakibatkan negara tak punya uang.
Hidupnya negara kapitalis adalah karena dari faktor pajak. Negara hanya berfungsi sebagai regulator. Negara kapitalisme adalah negara yang dikuasai oleh segelintir kaum borjuis, sementara rakyat banyak hanya menjadi korban dalam jeratan kemiskinan.
Jika jauh hari ideologi komunisme telah runtuh berkeping-keping dengan runtuhnya Uni Soviet, maka kini ideologi kapitalisme dengan mengalami sekarat. Begitulah jika Allah menghendaki keruntuhan kesombongan manusia. Sebagaimana kesombongan peradaban fir’aun dan namrud yang runtuh dan terjungkal oleh wabah tentara Allah yang bernama kodok, belalang, kutu dan nyamuk.
Virus corona adalah tentara Allah yang ditugaskan untuk meruntuhkan sistem kapitalisme sekuler liberal. Virus corona juga sekaligus menjadi pelajaran bagi manusia untuk kembali kepada sistem yang sempurna, yakni sistem Islam. Islam adalah sistem hidup yang paling sempurna karena berasal dari Allah Yang Maha Sempurna.
Manusia hari ini harus bisa belajar dari sejarah runtuhnya peradaban pada masa lalu. Ada empat faktor yang menyebabkan murka Allah terhadap kaum terdahulu hingga Allah kehancuran dan membinasakan mereka. Pertama adalah ketidaktaatan pada syariah Allah SWT untuk diterapkan dalam kehidupan mereka. Kedua kehidupan para pemimpin dan pejabat yang bermewah-mewah sementara rakyatnya miskin dan menderita.
Ketiga kezaliman kepada rakyat kecil dengan memutuskan berbagai kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat kecil. Keempat mengingkari kebenaran yang didakwahkan oleh para utusan Allah, bahkan mereka memusuhi, menghina, memburu dan menindas para utusan Allah yang berdakwah kepada mereka.
Tiga ayat berikut semoga menjadi renungan bagi kita untuk yakin kembai kepada hukum Allah dan tinggalkan sistem kapitalisme dan komunisme. “Dan Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam Keadaan buta". (QS Thahaa : 124).
Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, Maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, Maka sudah sepantasnya Berlaku terhadapnya Perkataan (ketentuan kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. (QS Al Isra’ : 16).
Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS Al A’raf : 96).
(AhmadSastra,KotaHujan,20/06/20 : 18.50 WIB)
__________________________________________ Website : https://www.ahmadsastra.com Twitter : https://twitter.com/@ahmadsastra1 Facebook : https://facebook.com/sastraahmad FansPage: https://facebook.com/ahmadsastra76 Channel Telegram : https://t.me/ahmadsastraofficial Instagram : https://instagram.com/sastraahmad
Tags