KELAKUAN PARA PENISTA AGAMA MIRIP ORANG GILA



Oleh : Ahmad Sastra

Dan tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan al-Quran itu agar masing-masing diri tidak dijerumuskan (ke dalam neraka), karena perbuatannya sendiri. Tidak akan ada baginya pelindung selain Allah dan tidak pula pemberi syafaat. Meskipun dia menebus dengan segala macam tebusan pun, niscaya tidak akan diterima itu darinya. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan (ke dalam neraka) karena apa-apa yang telah mereka lakukan. Bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih dan adzab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu. [QS. Al-An’am/6:70]

Kaum pemuja kebebasan demokrasi kembali berulah. Belum lama ini viral perilaku ABG berinisial RE yang menodai Islam dengan berjoget tik tok dalam peragaan sholat dan diunggah ke sosial media. Kelakuan gadis Lombok Barat ini sontak memancing amarah netizen. Meski katanya hanya iseng, namun mempermainkan agama dilarang dalam Islam, harus segera bertobat. Akhirnya pelaku dijerat pasal 156 huruf a KUHP tentang penodaan agama dan UU ITE dengan ancaman 5 tahun penjara.

Selain karena faktor internal manusianya, penodaan atas agama, khususnya Islam juga dikarenakan sistem demokrasi yang memang memberikan kebebasan berekspresi tanpa batas yang jelas. Umat Islam masih sangat ingat ketika kaum kafir di Denmark mengadakan lomba karikatur gambar Nabi Muhammad SAW.

Nabi sempurna dan suci yang sangat diteladani kaum muslimin di dunia, oleh para kartunis kafir justru digambarkan dengan penuh kehinaan. Sungguh ini merupakan perbuatan keji dan munkar yang sangat menyakiti hati kaum muslimin di dunia. Namun, demikian oleh pemerintah Denmark, lomba menjijikkan ini justru dianggap sebagai bagian dari kebebasan berekspresi.

Di Indonesia sendiri, banyak kelakuan manusia yang menghina Islam dengan beragam motif, dari yang hanya iseng hingga sebuah kesengajaan. Islam sendiri sebagai agama sempurna, mengajarkan umatnya agar tidak menghina ajaran agama lain atau Tuhan agama lain, meskipun tahu bahwa agama lain adalah agama yang salah. Namun, umat Islam tetap diajarkan untuk menghormati dan menghargai agama lain, meskipun tidak mengakui kebenarannya.

Islam mengajarkan pluralitas, tapi mengharamkan pluralisme. Kelakuan para penghina Islam di sosial media yang semakin marak menunjukkan bahwa sistem demokrasi sekuler telah melahirkan tipologi rakyat sampah. Kebebasan yang ditawarkan oleh demokrasi telah melahirkan rakyat tanpa adab. Rakyat tanpa adab seperti segerombolan binatang, bahkan kadang binatang justru lebih baik, sebab binatang tidak ada yang menghina Islam.

Demokrasi sendiri cenderung anti Islam, maka berbagai bentuk kezaliman atas Islam dan kaum muslimin, maka demokrasi pura-pura budeg dan buta. Sementara jika berkaitan dengan dengan kemungkaran dan kemaksiatan, maka demokrasi akan membela mati-matian atas nama hak asasi manusia. Belum lama ini terjadi pengeroyokan kepada seorang muslim yang melarang perjudian.

Namun jika kita perhatikan secara seksama, maka kelakuan para penista dan penoda ajaran Islam lebih mirip orang gila. Semisal yang joget tak senonoh sembari sholat, kelakuan mereka benar-benar seperti orang gila. Begitupun yang menginjak al Qur’an, sikapnya bahkan seperti orang yang sedang kesurupan.

Hal ini tidaklah aneh, sebab para pembenci Islam yang mencoba mempublish kelakuannya saat menghina Islam sesungguhnya sedang dalam kendali setan. Tentu saja orang yang telah dikuasai setan, perilakunya tidak lagi normal. Akal dan pikiran orang yang dikuasai setan tidak lagi berfungsi secara normal. Orang kesurupan adalah orang yang dikendalikan oleh setan dan atau karena tekanan batin yang memuncak.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. (QS. An-Nuur [24]: 21).

Para penghina Islam sesungguhnya adalah para jongos setan, sebab setan selamanya akan terus memusuhi Islam dengan memanfaatkan manusia-manusia jahat yang rela menjadi budaknya setan. Tapi malangnya, tidak semua penodaan atas Islam mendapat perhatian dan solusi dari demokrasi. Padahal dalam sistem Islam, orang yang menghina Allah, Rasulullah dan Islam akan dihukum mati.

Wajah-wajah para penghina Islam atau yang mempermainkan Islam biasanya cenderung seram dan gelap, tak ada sedikitpun cahaya dalam wajahnya. Kemarahan mereka atas Islam adalah representasi kemarahan setan karena memusuhi Islam. Wajah para penghina Islam adalah wajah para setan. Tapi, sejahat apapun Islam dihina, maka Islam akan tetap mulia dan memuliakan.

Kita juga masih ingat saat ada orang menghina Islam dengan mambawa anjing ke dalam masjid. Perempuan itu berteriak-teriak seperti orang gila masuk masjid dengan mengajak anjing najis itu. Dalam persidangan, ternyata divonis bebas karena dianggap mengalami sakit jiwa. Nah, begitulah, memang para penghina Islam adalah orang-orang gila, yakni mereka yang congkak dan benci kepada Islam.

Hati mereka hitam dan kotor oleh pengaruh setan. Para penghina Islam adalah para budak dan jongos setan. Hati dan akal mereka telah diberbudak setan. Jika tidak bertobat, maka mereka akan mendapatkan murka Allah dengan azab yang pedih, baik di dunia maupun di akherat. Hanya orang gila yang mau mengikuti langkah setan menuju siksa neraka.

“Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah dia musuh. Karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala” (QS. Faathir [35]: 6).

Karena itu solusi komprehenshif adalah dengan meningkatkan ketaqwaan individu setiap muslim yang masih lalai dan mempermainkan agama. Sementara bagi orang kafir yang menghina Islam perlu diberikan hukuman yang berat sesuai dengan syariat Islam, yakni hukuman mati. Inilah pentingnya menerapkan hukum Islam, agar tidak ada lagi manusia yang menghina Allah, Rasulullah dan ajaran Islam.

(AhmadSastra,KotaHujan,11/05/20 : 08.00 WIB)

__________________________________________ Website : https://www.ahmadsastra.com Twitter : https://twitter.com/@ahmadsastra1 Facebook : https://facebook.com/sastraahmad FansPage: https://facebook.com/ahmadsastra76 Channel Telegram : https://t.me/ahmadsastraofficial Instagram : https://instagram.com/sastraahmad

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.