KOMUNISME MUSUH AGAMA



Oleh : Ahmad Sastra

Sudah umum dipahami bahwa kaum atheis komunis adalah manusia-manusia pembohong dan jahat terhadap manusia dan kemanusiaan. Ideologi komunisme secara genetik anti agama dan anti Tuhan telah menjadi sumber watak dan karakter para pengikutnya. Karakter dan watak para pemimpin komunis selalu diktator, pembohong, penipu, penista, pembunuh, pembangkang, pemberontak, pemabok, penjilat dan pengecut.

Jika sekulerisme berusaha memisahkan agama dari kehidupan berbangsa dan bernegara, artinya kehidupan negara tidak boleh diintervensi oleh agama, maka berbeda dengan komunisme. Ideologi komunisme ini berwatak ateis yang tidak percaya adanya tuhan dan berusaha melenyapkan agama dari kehidupan. Komunisme adalah musuh agama. Agama bagi ideologi komunisme adalah candu. Para pemimpin berideologi komunis juga terbukti sangat kejam dan tak mengenal manusia dan kemanusiaan.

Namanya Joseph Vissarionovich Jugashvili Stalin dari Rusia. Figur misterius dan atheis, bekas agen rahasia Tsar. Dari seorang ayah yang pemabok dan sering memukulinya. Terinspirasi oleh karya-karya revolusioner sosialis marxis. Baginya agama adalah sebuah penipuan. Baginya Tuhan itu tidak ada. Saat istrinya mati, ia bergumam, “Inilah akhir dari rasa kehangatan saya kepada seluruh manusia”. Jadilah dia manusia dingin, sarkartis, penuh curiga, dendam dan kejam. ‘Stalin bukan manusia yang baik’, kata Herbert Morrison, Pemimpin Partai Buruh Inggris.

Stalin sebagai mentor komunisme adalah seorang ateis yang oleh temen sepenjaranya disebut sebagai manusia baja yang benar-benar memiliki prinsip yang teguh, licik dan kejam. Sejak ditinggal mati istri, Stalin berubah menjadi dingin, sarkastis, penuh curiga, dendam dan kejam.

Sekedar untuk mendapatkan dana dan senjata untuk kaum Bolsyewik, Stalin memimpin kelompok-kelompok gerilya melemparkan bom, menyerang polisi, merampok bank, kantor pos, dan gudang-gudang senjata. Dengan ringan dia mengatakan “ betapa indahnya menusukkan pisau ke tubuh Ttrosky (lawan politiknya), lantas pulang menggoyang-goyangkan kaki lantas tidur pulas”.

Namanya Vladimir Ilych Lenin dari Rusia. Badannya kurus, kumal dan berjanggut. Dituntun oleh dewa komunis Karl Marx dan Angels. Diinspirasi oleh buku Manifesto Komunis. Lenin tumbuh bengis, keras kepala dan selalu berbohong. Komunisme baginya adalah Republik Sovyet ditambah elektrifikasi. Dengan jalan kekejaman, baginya tujuan harus menghalalkan segala cata. Meski baginya ia tetap harus berjalan di garis kapitalisme.

Namanya Nikita Khrushchev dari Ukraina. Kakeknya seorang budak yang mandi hanya dua kali seumur hidupnya. Ayahnya adalah Muzhiks, orang miskin dari yang miskin. Tinggal di gubuk reot, becek dan miskin penuh derita. Terinspirasi para penyair Marxis, tumbuh wataknya yang berontak, agresif, kasar dan tidak sabaran. ‘Saya akan bakar kamu’, teriaknya kepada orang yang dibencinya. ‘Menteri-menteri saya adalah sekumpulan manusia keras kepala”, teriaknya suatu kali kepada lawan politiknya.

Namanya Benito Mussolini dari Italia. Sejak kecil telah memimpin geng perampok. Sering berkelahi dengan menggunakan pisau. Jadi gelandangan dan tidur di kolong jembatan. Dari ayah seorang tukang besi miskin sosialis dan ibunya seorang guru desa.

Rakyat Itali harus dipimpin oleh hanya satu orang, satu otak manusia dan satu kemauan, teriaknya satu saat dihadapan ibunya. Meski saat itu ia masih anak-anak. Meski pada akhirnya ia mati ditembak. Mayatnya dibuang di pertigaan jalan, tepat dimana dulu ia meneriakkan pujaan atas kejayaan fasisme.

Ideologi komunisme jelas bertentangan dengan prinsip-prinsip agama, terutama Islam. Komunisme tidak mengenal standar halal dan haram dalam menjalankan kehdupan ekonomi, politik dan budayanya. Yang terpenting adalah memberikan manfaat berupa keuntungan materi belaka. Sebab landasan komunisme adalah materialisme. Kapitalisme yang berasal dari ideologi sekulerisme berusaha menjauhkan nilai-nilai agama, sedangkan komunisme sejak awal anti agama. Stalin pernah berucap, “ Sebenarnya Tuhan itu tidak ada “ (Jules Archer, 1986 : 28).

Konsep kebahagiaan komunisme adalah tercapainya kebutuhan materi. Sebab manusia adalah materi, hidup untuk materi dan mati akan kembali jadi materi. Komunisme tidak mengenal metafisika dan etika, disebabkan tidak percaya adanya tuhan, maka kehidupan akherat bagi komunisme adalah khayalan belaka. Karena tuhan adalah khayalan manusia, maka surga dan neraka dianggap tidak ada.

Tesis ini sudah lama terbantahkan, sebab faktanya materi tidak berhubungan dengan kebahagiaan seseorang, melainkan hanya kesenangan sesaat. Di Barat sendiri pemahaman ini mulai usang dan mereka kini mengejar apa yang mereka sebut sebagai spiritualisme, karena materialisme tak terbukti membahagiakan.

Dalam perspektif agama, maka komunisme tidak layak dipertahankan karena memusuhi dan ingin meleyapkan agama. Komunisme juga tak layak ada di dunia, sebab dunia ini ada penciptanya. Manusia-manusia komunis juga secara logika tidak pantas tinggal di bumi. Sebab bumi ini milik Allah dan diciptakan juga oleh Allah, namun manusia komunis justru tak percaya adanya Allah.

Jika ada manusia yang memusuhi, membenci, menistakan dan menjauhkan agama dari kehidupan, maka kemungkinan manusia itu memuja ideologi sekulerisme atau komunisme. Jika ada pemimpin yang ingin memisahkan agama dari politik, maka dia pemimpin sekuler. Jika ada pemimpin yang memusuhi agama dan berusaha menghapus agama, maka dia adalah pemimpin komunis.

Berbeda dengan prinsip hidup dalam Islam. Islam memandang manusia berasal dari Allah melalui penciptaan. Tujuan hidup manusia di dunia adalah untuk menjadi pengabdi Allah dengan melaksanakan ibadah dan amal sholih. Setelah mati, maka manusia akan kembali kepada Allah dalam kehidupan abadi di akherat. Manusia kelak ada yang masuk neraka karena kekafirannya dan masuk surga karena keimanannya. Keimanan dan surga adalah kebahagiaan hakiki dalam Islam.

(AhmadSastra,KotaHujan,12/02/20 : 14.30 WIB)

__________________________________________ Website : https://www.ahmadsastra.com Twitter : https://twitter.com/@ahmadsastra1 Facebook : https://facebook.com/sastraahmad FansPage: https://facebook.com/ahmadsastra76 Channel Telegram : https://t.me/ahmadsastraofficial Instagram : https://instagram.com/sastraahmad
Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.