VIRUS DUNIAWI

_VIRUS DUNIAWI


Oleh : Ahmad Sastra

Salah satu ciri kesempurnaan ajaran Islam adalah adanya keseimbangan antara dunia dan akherat. Bahkan ada doa khusus yang termaktub dalam QS Al Baqarah 201 tentang permohonan agar Allah memberikan kebaikan dunia akherat.

Dunia adalah tempat dimana seorang muslim melakukan berbagai aktivitas. Esensi hidup di dunia adalah ibadah kepada Allah. Sebab fungsi kehambaan inilah yang menjadi tujuan utama diciptakannya jin dan manusia (QS Adz Dzariyat : 56).

Oleh karena itu seorang muslim senantiasa menimbang segara aktivitasnya di dunia dengan timbangan iman dan taqwa. Dunia bersifat sementara, namun bisa menjadi wasilah keselamatan atau kesengsaraan di akherat. Dunia adalah jembatan menuju kehidupan kekal di akherat.

Maka merugilan bagi manusia yang hidup di dunia hanya untuk dunia dan melupakan akherat. Begitupun tidaklah baik seorang muslim yang hanya memikirkan akherat namun tidak mengambil bagiannya di dunia. Sebab pada dasarnya dunia tidak mungkin dihindari, namun harus dijadikan lahan untuk ibadah.

Seorang muslim yang hanya berorientasi kepada kehidupan duniawi sangatlah merugi dan akan mendapat celaka di akherat. Kecintaan kepada dunia yang berlebihan telah menjadikan kaum muslimin lemah dan terhina. Penyakit yang disebabkan oleh virus duniawi ini disebut Rasulullah dengan istilah al wahn.

Diriwayatkan oleh Tsauban bahwa Rasulullah bersabda, “Umat-umat hampir saja mengerubuti kalian sebagaimana orang-orang yang makan mengelilingi makanannya.” Ada Sahabat bertanya, “Apakah kami pada saat itu berjumlah sedikit ?” Rasulullah saw. Menjawab, “Bahkan, jumlah kalian saat itu banyak, namun keadaan kalian seperti buih. Sungguh Allah akan mencabut rasa segan dari dada musuh kalian terhadap kalian dan Allah membenamkan dalam hati kalian al-wahn.” Sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud al-wahn?” Beliau menjawab, “Cinta dunia dan takut akan kematian.” (HR Abu Dawud).

Umat Islam sebagai umat terbaik harus bisa mengambil pelajaran dari hadist diatas. Betapa bahayanya penyakit al wahn ini. orientasi duniawi yang berlebihan telah memperburuk kualitas kaum muslimin. Kecintaan berlebihan telah menjadikan kaum muslimin seperti buih. Bahkan umat Islam kini menjadi bulan-bulanan musuh-musuh Allah.

Orientasi duniawi yang berlebihan dan mengabaikan akherat bisa menjerumuskan kaum muslimin menjadi orang munafik. Orang munafik adalah mereka yang hanya mencari duniawi, meski harus mengkhianati Rasul dan berpihak kepada musuh. Ingatlah sejarah perang Ahzab sebagaimana diceritakan oleh Ibnu Hisyam, dimana kaum muslimin terdiri dari kaum beriman (QS al-Ahzab [33]: 22) dan kaum munafik (QS al-Ahzab [33]: 12 dan 13) .

Koalisi (Ahzab) musuh Islam terdiri dari Pasukan Qurasy dan sekutunya yang dipimpin oleh Abu Sufyan bin Harb, Pasukan Ghathfan dan sekutunya dari Kabilah Najd, yang dipimpin oleh Uyainah bin Hishn Fazari, Mas’ud bin Rakhilah dan Harits bin ‘Auf, serta Pasukan Bani Asad yang dipimpin oleh Talihah bin Khuwailid Asadi.

Kaum munafik terpaksa menganut Islam, namun kalau bisa, hendak menjatuhkan Rasulullah dan berpihak kepada musuh. Mereka bermental lemah, kadang menebarkan kepengecutannya kepada pihak lain. Inilah yang membuat kaum muslimin menjadi lemah, terhina dan menjadi permainan musuh Allah seperti buih di lautan.

Maka, jika kaum muslimin ingin kembali menjadi umat terbaik, maka harus dibersihakan dari orientasi duniawi yang berlebihan. Umat juga harus bersatu padu dalam ikatan keimanan dan melakukan seluruh aktivitas di dunia berorientasi ibadah.

(AhmadSastra,KotaHujan.20/01/20 : 08.50 WIB) _________________________________________ Website : https://www.ahmadsastra.com Twitter : https://twitter.com/@ahmadsastra1 Facebook : https://facebook.com/sastraahmad FansPage: https://facebook.com/ahmadsastra76 Channel Telegram : https://t.me/ahmadsastraofficial Instagram : https://instagram.com/sastraahmad

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.